Atasi Kesulitan Saat Unduh PeduliLindungi, Kemenkes akan Munculkan Fiturnya di Aplikasi Lain Oktober Mendatang

26 September 2021, 20:10 WIB
Aplikasi PeduliLindungi. /Antara/Feny Selly/

PR DEPOK – Kesulitan yang dirasakan sejumlah masyarakat dalam hal mengunduh aplikasi PeduliLindungi diakibatkan kapasitas memori di smartphone penuh membuat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan menghadirkan fitur PeduliLindungi pada aplikasi lain di bulan Oktober nanti.

Setiaji yang merupakan Chief Digital Transformation Office Kemenkes mengungkapkan bahwa pihak sudah menjalin koordinasi dengan sejumlah platform digital di antaranya Grab, Tokopedia, Traveloka, Tiket, Dana, Cinema XXI, Link Aja, bahkan ada juga aplikasi dari Pemerintah Provinsi Jakarta yaitu Jaki.

Sehingga nantinya masyarakat tidak diharuskan memakai PeduliLindungi karena bisa mendapatkan fitur-fiturnya pada aplikasi tersebut.

Baca Juga: 5 Pemain Tertua yang Bermain di Liga Primer Inggris Saat Ini, Salah Satunya Thiago Silva

“Ini akan launching di bulan Oktober ini. Ada proses dimana kami memerlukan beberapa model untuk bisa diakses oleh setiap orang. Jadi aplikasi yang paling banyak digunakan itu kan seperti ada Gojek, Grab, Tokopedia dan lain sebagainya Itu bisa digunakan untuk bisa masuk ke berbagai macam fitur yang ada di PeduliLindungi,” ujarnya dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari situs SehatNegeriku milik Kemenkes pada Jumat, 24 September 2021 lalu.

Setiaji menambahkan bahwa bagi masyarakat yang tidak memiliki smartphone dan berencana melakukan perjalanan udara atau dengan kereta akan tetap bisa terlihat status hasil tes swab PCR atau antigen dan sertifikat vaksin yang dimiliki.

Status ini bisa didapatkan via nomor NIK ketika masyarakat membeli tiket.

“Sudah kami berlakukan di bandara, misalnya di bandara itu bahkan di tiket sudah kita integrasikan. Kalau naik kereta api itu sudah tervalidasi pada saat pesan tiket, sehingga tanpa menggunakan handphone pun itu bisa diidentifikasi bahwa yang bersangkutan sudah memiliki vaksin dan ada hasil tesnya (PCR atau antigen),” ujarnya.

Baca Juga: Enggan Cari Tahu dan Laporkan Penyebar Hoaks Tukul Arwana Meninggal Dunia, Keluarga: Kita Berdoa Saja

Di sisi lain, untuk tempat yang tidak terhubung dengan aplikasi PeduliLindungi, maka masyarakat diminta melakukan pemeriksaan mandiri pada aplikasi PeduliLindungi.

Adapun caranya adalah dengan menginput NIK dan akan tampil status layak atau tidaknya masyarakat memasuki tempat yang dituju.

“Di PeduliLindungi itu sudah ada fitur untuk self-check. Jadi sebelum berangkat orang-orang bisa menggunakan self-check terhadap dirinya sendiri,” kata Setiaji.

Aplikasi PeduliLindungi sendiri memang terintegrasi dengan beberapa hal mulai dari hasil tes, hasil tracing kontak erat, hingga layanan telemedicine serta aplikasi ini terhubung dengan sistem karantina.

Baca Juga: Masih Belum Bisa Bicara, Kondisi Tukul Arwana Pasca Operasi Diungkap sang Manajer: Respons Sudah Mulai Membaik

Kemudian jika melihat dari jumlah akses, aplikasi PeduliLindungi pada awal Juli masih memiliki total akses di bawah 1 juta, tetapi saat sekarang sudah hampir menyentuh 9 juta kali akses.

Terkait jumlah unduhan, aplikasi Pedulilindungi sudah diunduh 48 juta kali dan ada sekitar 55 juta pengguna bulanan.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Kemenkes

Tags

Terkini

Terpopuler