Singgung Banyak yang ‘Gerah’ kepada yang Mewaspadai PKI, Hilmi: Jangan Sinis, Anggap Saja Warga sedang Ronda

29 September 2021, 08:49 WIB
Aktivis dakwah, Hilmi Firdausi. /Instagram @hilmi28

PR DEPOK – Aktivis Dakwah, Hilmi Firdausi menyinggung pihak-pihak yang merasa “gerah” atas kewaspadaan masyarakat terhadap kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Hilmi Firdausi menyampaikan kepada pihak tersebut bahwa jangan sinis kepada orang-orang yang saat ini sedang mewaspadai kebangkitan PKI.

Pasalnya, lanjut Hilmi Firdausi, PKI memang memiliki sejarah kelam di Indonesia sehingga kebangkitan tersebut patut diwaspadai.

Jgn sinis kpd org yg mewaspadai kebangkitan PKI, krn PKI mmg punya sejarah kelam di negeri ini,” ujarnya seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari akun Twitter pribadinya @Hilmi28 pada Rabu, 29 September 2021.

Baca Juga: Cek di Sini! Berikut Link Live Streaming Manchester United vs Villarreal di Liga Champions

Menurut Hilmi Firdausi, lebih baik menganggap kewaspadaan terhadap kebangkitan PKI tersebut sebagai warga yang sedang ronda karena sudah siap siaga.

Sontak dia juga menyinggung aksi terorisme dan radikalisme yang kerap diwaspadai.

Anggap sj ini warga yg sdg ronda, jk malingnya ga ada Alhamdulillah, pas maling beraksi sdh siap siaga. Jk terorisme & radikalisme diwaspadai, knp byk yg gerah kpd yg mewaspadai PKI?” katanya.

Baca Juga: Ramalan Cinta 6 Zodiak Rabu, 29 September 2021: Sagitarius Persahabatan Berkembang Menjadi Hubungan Romantis

Cuitan Hilmi Firdausi. Twitter @Hilmi28

Sebagai informasi, PKI adalah Partai Komunis Indonesia. Sejarah kelam yang terjadi di Indonesia yaitu Gerakan 30 September PKI (G30S PKI).

G30S PKI adalah sebuah peristiwa yang terjadi pada tanggal 30 September sampai 1 Oktober 1965 ketika tujuh perwira tinggi militer Indonesia beserta beberapa orang lainnya dibunuh dalam suatu usaha kudeta.

Gerakan PKI itu bertujuan untuk menggulingkan Soekarno dan mengubah Indonesia menjadi komunis.

Baca Juga: Persaingan Makin Memanas, Tokopedia atau Shopee Juara Marketplace di Indonesia?

G30S PKI dipimpin oleh Dipa Nusantara Aidit yang merupakan ketua dari PKI saat itu. DN Aidit saat itu mengajak rakyat untuk mendukung PKI menjadikan Indonesia sebagai negara yang lebih maju.

Atas perintah Letnan Kolonel Untung Syamsuri yang saat itu adalah Komandan Batalyon 1 Cakrabiarawa, gerakan tersebut meluncur di Jakarta dan Yogyakarta.

G30S PKI mengincar para Dewan Jendral dan Perwira Tinggi. Gerakan yang terjadi di Jakarta bermaksud untuk menculik para Jendral dan membawanya ke Lubang Buaya.

Baca Juga: Cara Daftar Bansos Online 2021 Mudah Lewat HP untuk Dapatkan Bantuan PKH dan Kartu Sembako

Namun ada juga yang dibunuh di tempat penculikan, yaitu Ahmad Yani dan Karel Satsuit Tubun. Sisanya meninggal perlahan karena luka mereka di Lubang Buaya.

Atas kejadian ini rakyat Indonesia kemudian menuntut Presiden Soekarno untuk membubarkan PKI, padahal PKI merupakan kekuatan terbesar yang mendukung gerakan "Ganyang Malaysia" milik Soekarno.

Soekarno kemudian memerintahkan Mayor Jendral Soeharto untuk membersihkan unsur pemerintahan dari pengaruh PKI.***

Editor: Sitiana Nurhasanah

Sumber: Twitter @Hilmi28

Tags

Terkini

Terpopuler