Fakta Varian Delta: 1 Pasien Bisa Tularkan 8-9 Orang Lain hingga Dominasi Kasus Covid-19 di Dunia

30 September 2021, 17:36 WIB
Ilustrasi Covid-19 varian Delta. /CDC/Pexels

PR DEPOK - Tingkat penyebaran yang masif membuat 98 persen kasus Covid-19 di dunia didominasi oleh varian Delta.

Bahkan dibandingkan dengan varian Mu yang lebih dulu ada, varian Delta memiliki daya tular yang jauh lebih tinggi.

"Sedangkan virus Mu yang sebenarnya lebih dulu lahir dibandingkan virus Delta yaitu hanya di bawah 1 persen dari virus yang bersirkulasi di dunia"

Baca Juga: Manfaat Mengonsumsi Vitamin F, Mulai dari Melembapkan Kulit hingga Mengurangi Tanda-tanda Penuaan

"Presentasenya sangat rendah," tutur ahli virologi yang juga berprofesi sebagai Guru Besar Universitas Udayana, Prof I Gusti Ngurah Kade Mahardika dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Berdasarkan penelitian, varian Delta daya tular dari satu orang ke orang lain (reproduction number) yang lebih tinggi berkali lipat dibandingkan virus penyebab Covid-19 yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, China.

Studi kasus menunjukkan, 1 orang yang terinfeksi varian Delta bisa menularkan 8 sampai 9 orang lainnya.

Baca Juga: Bantah Keterangan Pembongkaran Patung Sejarah G30S PKI Bukan di Era Jokowi, Fadli Zon: Bohong Ini!

Sedangkan satu orang yang terinfeksi virus corona varian awal yang ditemukan di Wuhan biasanya menularkan ke 2 sampai 3 orang lainnya.

Angka tersebut tentunya menjadi salah satu faktor terbesar yang memicu lonjakan kasus Covid-19 di India dan beberapa negara lainnya termasuk Indonesia beberapa pekan lalu.

"Tetapi sekali lagi, belum ada indikasi bahwa perubahan-perubahan ini disertai dengan asosiasi terhadap gejala klinis semakin berat atau semakin ringan dan gejala yang ditimbulkan oleh Covid-19," ujarnya.

Virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 yang terus bermutasi lantas membuat publik bertanya-tanya mengenai efektivitas vaksin saat ini.

Baca Juga: Trending di YouTube, Deretan Outfit yang Digunakan Lisa BLACKPINK dalam MV LALISA Dibuat Desainer Kelas Dunia

Tak jarang sebagian masyarakat khawatir jenis vaksin tertentu tidak efektif terhadap varian yang kini mendominasi kasus di Tanah Air.

Namun, Prof Mahardika mengatakan bahwa mutasi yang dialami SARS-CoV-2 tidak menunjukkan dampak yang signifikan terhadap efektivitas vaksin Covid-19, artinya vaksin yang saat ini bergulir masih sangat efektif untuk semua varian.

"Kalau hanya satu atau dua yang berubah, tetapi yang lain masih stabil. Maka efektivitas vaksin masih efektif"

"Jadi, perubahan itu belum menyebabkan varian-varian itu menjadi resisten terhadap vaksin atau dengan kata lain vaksin nampaknya masih efektif terhadap semua varian yang ada di dunia saat ini," tuturnya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler