PR DEPOK - Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah baru-baru ini ikut memberikan komentarnya terkait sikap Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini, yang belakangan ini disoroti publik.
Mensos Risma sebelumnya sempat ramai diperbincangkan publik lantaran terekam sedang marah-marah sambil mengancam salah satu petugas bantuan sosial (bansos) di Gorontalo.
Selain itu dalam video yang berbeda, Risma juga terlihat tengah menyapu halaman komplek pemakaman Syekh Burhanuddin di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat.
Menanggapi aksi Risma tersebut, Fahri Hamzah pun berpendapat bahwa semestinya tindakan pejabat publik bisa didiskusikan terlebih dahulu.
Selain itu tindakan tersebut juga menurutnya juga harus bisa dijelaskan.
"Semua tindakan pejabat publik harus bisa didiskusikan dan juga hrs bisa dijelaskan," kata Fahri Hamzah seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @Fahrihamzah pada Senin, 4 Oktober 2021.
Baca Juga: Terlibat Insiden Tragis, Pembuat Kartun Nabi Muhammad Lars Vilks Tewas Tertabrak Truk
Kemudian seolah menyindir, ia menyinggung sikap dan tindakan Risma di depan publik, seperti marah-marah hingga menyapu.
Mantan Wakil Ketua DPR RI tersebut lantas menyerupakan hidup manusia seperti dalam akuarium.
"Baik yg marah maupun yg ramah. baik yg nyapu juga yg nyabu. kalian itu hidup dalam akuarium," ucapnya.
Dengan perumpamaan iu, Fahri Hamzah pun mengingatkan agar pejabat publik bisa wajar saat bertindak layaknya ikan hias dalam akuarium.
Baca Juga: Cara Cek Penerima Bansos Jawa Barat Online Pakai NIK KTP Oktober 2021
Sebab ia menilai bertindak sesuatu tanpa dibuat-buat juga bisa mendapat pujian.
"Berlaku wajarlah seperti ikan hias, tanpa dibuat2 tapi mendapat pujian karena indah dan manfaat," ujar Fahri Hamzah menambahkan.
Diketahui sebelumnya, beberapa waktu lalu sebuah video yang menampilkan Mensos Risma tengah marah-marah beredar luas di media sosial dan menuai banyak komentar dari publik.
Baca Juga: Terjadi Ledakan Bom di Masjid Eidgah Kabul, 5 Warga Sipil Dilaporkan Meninggal Dunia
Dalam video tersebut, Risma terlihat emosi hingga beranjak dari tempat duduknya untuk menghampiri petugas, yang melakukan kesalahan.
Hal itu terjadi diketahui karena adanya ketidaksesuaian data penerima bantuan antara pemerintah daerah dengan Kementerian Sosial (Kemensos).***