Kantongi Izin Penggunaan Darurat dari BPOM, Zifivax Jadi Vaksin Covid-19 ke-10 yang Digunakan di Indonesia

9 Oktober 2021, 07:50 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19. /PEXELS/Nataliya Vaitkevich/

PR DEPOK – Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI merilis izin penggunaan darurat atau EUA untuk vaksin Covid-19 bernama Zifivax.

Zifivax adalah vaksin yang diciptakan oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical dengan platform rekombinan protein sub-unit.

Zifivax kini menjadi vaksin Covid-19 ke-10 di Indonesia dan diperuntukkan bagi kelompok usia 18 tahun ke atas.

Baca Juga: Rilis Pedoman Penyelenggaraaan Peringatan Hari Besar Keagamaan, Menag Yaqut: Dilarang Pawai atau Arak-arakan

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari situs resmi BPOM, vaksin Zififax disuntikan sebanyak 3 kali dengan mekanisme intramuskular (IM) dengan jarak pemberian 1 bulan dari penyuntikan pertama ke penyuntikan selanjutnya.

Dosis vaksin Zifivax yang disuntikkan pada penerima adalah 25 mcg atau 0,5 Ml.

Seperti vaksin pada umunynya, Zifivax membutuhkan tempat penyimpanan khusus dengan kisaran suhu 2-8 derajat Celcius.

Baca Juga: 5 Pemain yang Paling Sering Masuk Nominasi 30 Besar Ballon d’Or, Mulai dari Sergio Aguero hingga Lionel Messi

Kepala BPOM, Penny K. Lukito menerangkan bahwa persetujuan izin penggunaan darurat Zifivax dirilis setelah adanya berbagai uji pre-klinik dan uji klinik dengan tujuan memberikan penilaian terhadap keamanan, imunogenisitas, dan efikat atau khasiat dari vaksin tersebut.

EUA ini berhasil dirilis setelah adanya pengkajian intensif antara BPOM dengan Tim Nasional Penilai Khusus Vaksin Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan ITAGI menyangkut keamanan, efikasi, dan mutu vaksin.

“Dengan diterbitkannya EUA untuk Vaksin Zifivax ini, maka hingga saat ini Badan POM telah memberikan persetujuan untuk 10 jenis vaksin Covid-19. Karena itu, kami kembali menyampaikan apresiasi kepada Tim Ahli Komite Nasional Penilai Vaksin Covid-19 dan ITAGI atas kerja samanya yang memungkinkan vaksin ini segera rilis ke masyarakat,” ujar Kepala BPOM.

Sebagai informasi, vaksin Zifivax sudah melewati tahapan uji klinik fase 3 dengan menggunakan 28.500 subjek uji.

Baca Juga: Newcastle United Langsung Membidik Keylor Navas di Bulan Januari Nanti

Indonesia menjadi salah satu negara yang jadi pusat penyelenggara uji klinik tahap 3 dengan jumlah subjek yang berpartisipasi sebesar 4000

Beberapa negara lain yang ikut berpartisipasi yakni, Uzbekistan, Pakistan, Ekuador, dan China.

Adapun efikasi dari vaksin Zifivax adalah 81,71 persen terhitung sejak seminggu sesudah diberikan suntikan vaksinasi secara lengkap atau 81,4 persen jika dihitung setelah dua minggu sesudah diberikan suntikan vaksin secara lengkap.

Baca Juga: Kabar Baik Seputar Kondisi Kesehatan Tukul Arwana, Dokter Beri Lampu Hijau untuk Izinkan Pulang

Sementara jika dilihat dari rentang usia, efikasi vaksin Zifivax pada populasi dewasa usia 18-59 tahun sebesar 81,51 persen, populasi lansia usia 60 tahun ke atas sebesar 87,58 persen, dan untuk populasi Indonesia secara keseluruhan mencapai 79,88 persen.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: BPOM

Tags

Terkini

Terpopuler