PR DEPOK – Pengamat internasional, Hasmi Bakhtiar memberikan pandangannya mengenai penolakan nama tokoh Turki, Mustafa Kemal Ataturk untuk dijadikan nama salah satu jalan di Indonesia.
Hasmi Bakhtiar menyatakan bahwa penolakan nama Ataturk yang disebut mencederai rakyat Turki merupakan asumsi keliru apalagi sampai menciderai Presiden mereka sekarang yakni, Recep Tayyip Erdogan.
“Menolak nama Ataturk akan menciderai rakyat Turkey itu asumsi keliru apalagi menciderai Erdogan,” kata Hasmi Bakhtiar melalui akun Twitter @hasmibakhtiar dikutip Pikiranrakyat-depok.com.
Baca Juga: Prediksi dan Head to Head Persebaya vs Persela: Bajul Ijo Incar Kemenangan Kedua Beruntun
Menurut Hasmi Bakhtiar, sampai saat ini kekejaman dari Kemalisme masih cukup membekas pada banyak rakyat Turki.
Belum lagi sosok Kemal disebut Hasmi Bakhtiar masih menjadi polemik di tengah rakyat Turki.
“Sampai saat ini kekejaman Kemalisme masih membekas pd banyak rakyat Turkey”
“Sosok Kemal sendiri masih jd polemik di tengah rakyat Turkey,” tuturnya.
Hasmi Bakhtiar kemudian menyarankan agar Pemerintah Indonesia lebih baik memilih jalan tengah.
“Memilih jln tengah lebih baik bagi Indonesia,” tutupnya.
Sebelumnya, pemprov DKI Jakarta merencanakan untuk menjadikan nama tokoh nasional Turki, Mustafa Kemal Ataturk menjadi nama salah satu jalan di Jakarta sebagai wujud kerjasama antara Indonesia dan Turki.
Kabar ini disampaikan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria pada Senin, 18 Oktober 2021 lalu.
“Sekarang giliran Indonesia mengabadikan nama tokoh Turki menjadi nama jalan di Jakarta. Turki mengusulkan nama Mustafa Kemal Ataturk, Presiden pertama Republik Turki. Kita saling menghormati dan menghargai antarnegara", tuturnya.
Terkait lokasinya, Riza Patria menuturkan masih akan mencari tempat yang tepat.
“Nanti disampaikan pada waktunya,” ucapnya.
Kemudian terkait pro-kontra yang terjadi, Riza Patria mengatakan bahwa pemerintah akan berupaya menemukan solusi terbaik.
“Memang ada beberapa pendapat dari masyarakat yang juga harus kita hormati dan kita perhatikan pertimbangannya. Tapi, pemberian nama jalan ini merupakan bagian dari kerja sama kedua negara, yang juga harus dihormati dan dihargai,” ujarnya.***