PR DEPOK - Mantan politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, mengomentari soal sindiran mahasiswa kepada Presiden Jokowi yang berangkat ke Kalimantan Selatan saat BEM SI melakukan aksi unjuk rasa.
Ferdinand Hutahaean menyoroti soal Jokowi yang disebut kabur dari BEM SI lantaran menghindari didemo.
Menurut Ferdinand Hutahaean, keputusan yang diambil oleh Jokowi adalah keputusan yang benar.
"Presiden Jokowi sudah benar dalam mengambil sikap," ujarnya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @FerdinandHaean3.
Ia mendukung langkah Jokowi yang lebih memilih fokus bekerja membangun bangsa dan mensejahterakan rakyat.
Tak hanya itu, Ferdinand mengatakan bahwa tak ada waktu bagi sang presiden untuk mendengarkan orang-orang yang merasa sebagai pejuang dan mengatasnamakan mahasiswa.
Baca Juga: Senang Beradu Akting dengan Vino G Bastian, Jefan Nathanio: Pelajaran dan Ilmunya Dapet Banget
"Terus bekerja keras bangun bangsa dan sejahterakan negeri ini. Tidak ada waktu untuk mendengar segelintir org yg merasa pejuang dgn label mahasiswa," katanya melanjutkan.
Lebih lanjut, mantan kader Partai Demokrat itu menilai gerakan mahasiswa seperti yang dilakukan oleh BEM SI adalah gerakan yang tak berintegritas.
Ia pun mengkritik penggunaan kata 'kabur' yang ditudingkan pada Jokowi.
Menurutnya, Presiden RI ke-7 itu bukan kabur, melainkan memilih untuk tetap bekerja.
"Kata kabur itupun salah, Jokowi memilih bekerja," katanya di akhir cuitan.
Untuk diketahui, Jokowi tak berada di Istana ketika para mahasiswa yang mengatasnamakan BEM SI menggelar aksi demonstrasi.
Baca Juga: Perkuat Hubungan Militer, Indonesia dan Australia Lakukan Latihan Bersama
Orang nomor satu RI itu terbang ke Kalimantan Selatan di hari yang sama BEM SI mendatangi Istana Negara untuk unjuk rasa.
Jokowi hendak meresmikan suatu pabrik biodiesel di Tanah Bumbu, serta meninjau pelaksanaan vaksinasi di Banjarmasin.
"Di Tanah Bumbu, saya akan meresmikan pabrik biodiesel, dan di Banjarmasin saya hendak meninjau kegiatan vaksinasi dan juga meresmikan Jembatan Sei Alalak," kata sang presiden.
Padahal, menurut keterangan dari Humas Aksi BEM SI, Joji, informasi terakhir sebelum mereka menggelar aksi unjuk rasa, Jokowi sedang berada di Jakarta.
Mereka tak mengira bahwa sang presiden ternyata bertolak ke Kalimantan Selatan melakukan kunjungan kerja.
"Jadi sebelum konsolidasi itu, info terakhir kita Presiden Jokowi itu ada di Jakarta. Cuma, kan, ternyata kemarin (Jokowi) kunjungan kerja ke Kaltara dan hari ini ke Kalsel," ujar Joji.
Baca Juga: Persib Bandung Dinilai Punya Modal Bagus Jelang Laga Menghadapi PSS Sleman
Hal itulah yang lantas membuat para mahasiswa menyebut Jokowi kabur dari aksi unjuk rasa BEM SI.
"Jadi sebenarnya seolah-olah (Jokowi) kabur dari gerakan mahasiswa yang mau dibangun," tuturnya.***