dr. Eva Chaniago Minta Presiden Gratiskan Tes PCR: Kasihan Rakyat, Kapan Harus Bangkit dan Hidup Normal Lagi?

26 Oktober 2021, 11:01 WIB
dr. Eva Chaniago meminta Presiden Jokowi untuk menggratiskan tes PCR untuk syarat penumpang pesawat. /Instagram @sridianachaniago

PR DEPOK - Ketua Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu, dr. Eva Sri Diana Chaniago ikut menanggapi turunnya harga tes PCR yang dijadikan sebagai syarat penumpang pesawat. 

Meski telah diturunkan menjadi Rp300.000, tapi dr. Eva meminta agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggratiskan tes PCR. 

Bahkan dr. Eva lebih menyarankan supaya tes PCR tak dijadikan sebagai syarat wajib penumpang pesawat. 

Baca Juga: Ramai Usulan untuk Pecat Menag Yaqut, Refly Harun: Menteri Agama Harusnya Menyejukkan dan Menyatukan Umat

"Saya tetap minta gratis Pak ato dibatalkan," kata dr. Eva seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @__Sridiana_3va pada Selasa, 26 Oktober 2021. 

Menyoroti alasan diberlakukannya tes PCR sebagai syarat penerbangan masyarakat domestik, dr. Eva pun berpendapat bahwa semestinya yang lebih diwaspadai oleh pemerintah adalah penumpang pesawat atau orang yang datang dari luar negeri. 

Pasalnya meski kondisi pandemi di Indonesia telah melandai, tetapi berbeda dengan situasi pandemi di luar negeri yang justru sedang naik lagi. 

Maka dari itu ia meminta agar pemerintah memblokir akses pendatang dari luar negeri agar tak bisa masuk dan membawa virus ke dalam negeri. 

Baca Juga: Fadli Zon Minta Harga Dasar Tes PCR Dibuka: Jangan Jadikan Pandemi Ini Bisnis di Atas Penderitaan Rakyat

"Yang harus diwaspadai terutama bukan dalam negeri Pak,tapi dr luar negeri. Walau belum total,tp wabah melandai jauh. Kabarnya diluar naik lagi,tolong blok jangan sampai masuk lagi," ucapnya menjelaskan. 

Selain itu dr. Eva juga memperhatikan kondisi masyarakat Indonesia yang semakin sulit akibat pandemi dan tak tahu kapan akan bangkit serta normal kembali. 

"Kasihan rakyat, kapan harus bangkit dan hidup normal lg (emoji menangis)," tutur dr. Eva menambahkan. 

Cuitan dr. Eva. Tangkap layar Twitter @__Sridiana_3va.

Seperti diketahui sebelumnya, meski situasi pandemi dikabarkan membaik, tetapi pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kini memberlakukan hasil negatif tes PCR sebagai syarat untuk penumpang pesawat. 

Baca Juga: Kalah dari Liverpool, Cristiano Ronaldo Sampaikan Permintaan Maaf kepada Penggemar Manchester United

Hasil negatif tes PCR tersebut diwajibkan meski penumpang telah melakukan vaksinasi Covid-19 secara penuh. 

Banyak pihak yang mengkritik kebijakan itu lantaran harga tes PCR sendiri dinilai masih terlalu mahal. 

Menanggapi itu, Presiden Jokowi pun meminta agar harga tes PCR diturunkan menjadi Rp300.000 dari yang sebelumnya Rp495.000. 

Selain itu, Jokowi juga meminta agar masa berlaku tes PCR tersebut diperpanjang menjadi tiga hari. 

Baca Juga: Rachel Vennya Tak Penuhi Panggilan Polda Metro Jaya, akankah Terancam Hukuman Penjara?

"Arahan presiden agar harga PCR dapat diturunkan menjadi Rp300.000 dan berlaku selama 3x24 jam untuk perjalanan pesawat," ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa-bali, Luhut Binsar Pandjaitan dilansir dari Antara. 

Kemudian Luhut menjelaskan, pemberlakuan tes PCR tersebut dilakukan utamanya agar menyeimbangkan relaksasi yang dilakukan pada aktivitas masyarakat, khususnya pada sektor pariwisata.

Tak hanya itu, menurutnya meski kasus nasional tergolong sudah rendah, tapi Indonesia harus tetap memperkuat 3T dan 3M agar kasus tak lagi meningkat.***

Editor: Wulandari Noor

Sumber: ANTARA Twitter @__Sridiana_3va

Tags

Terkini

Terpopuler