PR DEPOK - Pasca erupsi Gunung Semeru di Provinsi Jawa Timur, 13 orang dilaporkan meninggal dunia.
Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dua dari 13 orang tersebut sudah terindentifikasi.
Korban meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru berasal dari Curah Kobokan dan Kubuan di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur.
Baca Juga: Mahasiswa Korban Kasus Pelecehan Seksual Penuhi Panggilan untuk Klarifikasi Tim Etik Unsri
Diketahui Gunung Semeru tersebut erupsi pada Sabtu, 4 Agustus 2021.
Tak hanya memakan korban jiwa, erupsi Gunung Semeru juga menyebabkan puluhan orang terluka.
Hingga saat ini, tercatat ada 41 orang terluka akibat letusan Gunung Semeru dan harus menjalani perawatan.
BPBD Kabupaten Lumajang dan tim gabungan sampai saat ini masih melakukan evakuasi untuk membantu warga yang masih terjebak bahkan ada yang dilaporkan hilang.
Baca Juga: Max Verstappen Kecelakaan Gegara Hantam Dinding Pembatas Sirkuit: Tentu Saja Mengerikan
Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari laman resmi BNPB, awas panas guguran juga berdampak di dua kecamatan, di antaranya Kecamatan Pronojiwo serta Kecamatan Candipuro.
Selain itu, delapan kecamatan dan beberapa desa juga terdampak abu vulkanik.
Untuk menghindari jatuhnya korban jiwa, BPBD Kabupaten Lumajang melaporkan terdapat 902 warga mengungsi yang tersebar di beberapa titik kecamatan.
Baca Juga: LINK NONTON Jirisan Episode 14 Sub Indonesia, Spoiler: Target Selanjutnya Seo Yi Kang?
Hingga kini, awan panas guguran dilaporkan telah berhenti karena di sekitar puncak kubah lava Gunung Semeru sempat terjadi hujan.
Kendati demikian, BPBD setempat mengimbau masyarakat setempat untuk tidak melakukan aktivitas di Daerah Aliras Sungai (DAS).***