BMKG Peringatkan Potensi Banjir Rob pada 8-10 Desember 2021, Berikut Ini Daftar Wilayah yang Terdampak

8 Desember 2021, 19:03 WIB
Konferensi pers BMKG terkait potensi banjir pesisir yang diikuti secara daring dari Jakarta, Rabu, 8 Desember 2021. /ANTARA/Devi Nindy.

PR DEPOK - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengumumkan adanya potensi banjir pesisir atau banjir rob di sejumlah wilayah di Indonesia pada 8-10 Desember 2021.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengungkapkan bahwa adanya potensi banjir rob ini, selain dari kondisi cuaca karena gelombang tinggi dan kecepatan angin, juga terjadinya fase bulan baru dan kondisi Perigee.

Kondisi Perigee ialah kondisi di mana posisi bulan berada pada jarak terdekat dengan planet bumi, dan menyebabkan gravitasi bulan terhadap permukaan air di samudra di laut menjadi semakin meningkat.

Baca Juga: 7 Tanda Seseorang Tengah Berbohong, Salah Satunya Bercerita Tidak Jelas

"Berpotensi terjadinya peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum yang dapat berpotensi besar mengakibatkan banjir pesisir atau rob," kata Dwikorita, dalam konferensi pers secara daring diikuti dari Jakarta, pada Rabu, 8 Desember 2021.

Adapun BMKG menganalisis wilayah yang akan terdampak yaitu di antaranya Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Lampung, Banten, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Gorontalo, Ternate, Halmahera, Papua Barat bagian utara dan Papua bagian utara.

Potensi banjir rob juga diprediksi akan terjadi pada tanggal 18-22 Desember 2021, karena terjadinya fenomena fase bulan purnama.

Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi, 3 Gunung Berapi Ini Masuk Status Siaga

"Jadi beberapa wilayah yang terdampak, kami sampaikan saat ini untuk periode 8-10 Desember 2021. Pada bulan purnama itu akan terulang lagi pada tanggal 18- 22 Desember," kata Dwikorita, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara. 

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa terjadinya banjir rob pada bulan Desember dan menjelang Januari-Februari 2022, karena intensitas cuaca ekstrem yang makin meningkat.

Selain itu juga dipengaruhi musim hujan, ada pengaruh dari La Nina, dan dari monsun Asia yang menyebabkan terjadinya curah hujan kondisi ekstrem yang semakin meningkat.

Baca Juga: Bersua Persebaya, Marc Klok Akui Persib Harus Raih Kemenangan

Tak hanya itu saja, kondisi tersebut juga diperparah dengan adanya pola sirkulasi siklonik, dan seruak dingin aktif di Laut Cina Selatan.

Hal tersebut memberikan dampak signifikan pada peningkatan tinggi gelombang yang dapat mencapai 4-6 meter di wilayah perairan Natuna. Selain itu, kondisi kecepatan angin signifikan berkisar 25 hingga 30 knots.

Adanya kondisi itu mengakibatkan tinggi gelombang hingga mencapai 4-6 meter, serta kecepatan angin yang terpantau di Samudra Pasifik Timur Filipina juga memberikan dampak terhadap peningkatan tinggi gelombang di wilayah utara Indonesia bagian timur.

Baca Juga: Jay B GOT7 Resmi Gabung Green Nobel Club Setelah Rajin Ikut Donasi

"Maka masyarakat dihimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari gelombang tinggi dan pasang muka air laut tersebut," ujar Dwikorita.***

Editor: Erta Darwati

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler