PR DEPOK – Ketua Panitia Pelaksana Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU), Muhammad Imam Aziz berkata jika warga NU tak usah datang ke Lampung pada gelaran muktamar tersebut.
“Imbauan untuk warga NU supaya tidak perlu melakukan perjalanan guna menyaksikan secara langsung perhelatan Muktamar ke-34 NU di Lampung,” kata Imam seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada 12 Desember 2021.
Imam Aziz berkata jika hal tersebut dilakukan bukan tanpa alasan, dia mengatakan bahwa itu sengaja agar menghindari terpusatnya massa di arena Muktamar NU.
Baca Juga: 5 Penyebab Umum Janin Meninggal Dalam Kandungan Menurut American Pregnancy Association
Menurutnya, hal itu sengaja dilakukan lantaran biasanya pada perhelatan muktamar sebelum-sebelumnya, tidak sedikit warga NU yang datang meramaikan.
Meskipun tidak datang langsung ke lokasi, Imam Aziz mengatakan bahwa warga NU dapat menyaksikan melalui siaran langsung.
“Panitia akan menyediakan ‘live streaming’ untuk menyaksikan secara daring,” katanya.
Baca Juga: Lirik dan Chord Gitar Buih Jadi Permadani dari Zinidin Zidan
Di tengah situasi yang masih diselimuti pandemi Covid-19, Imam berkata jika panitia akan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Dia menyebutkan bahwa para peserta harus terlebih dahulu telah divaksin sebanyak dua kali dan melakukan tes usap antigen saat kedatangan dan kepulangan serta tidak berkerumun.
Selaku ketua penyelenggara, Imam Aziz memohon doa kepada semua pihak agar acara Muktamar NU ke-34 diberikan kelancaran.
Baca Juga: BTS Sapu Daesang 3 Tahun Berturut-turut di MAMA 2021, Begini Respon Jin, RM hingga Jungkook
“Panitia mohon doa supaya muktamar berjalan lancar dan aman,” tuturnya.
Seperti diketahui, Muktamar NU ke-34 di Lampung akan digelar pada 23-25 Desember 2021 dengan tajuk ‘Satu Abad NU: Kemandirian dalam Berkhidmat untuk Peradaban Dunia’.
Lebih lanjut, terkait dengan pelaksanaan Muktamar itu, panitia telah menyiapkan empat lokasi utama yakni, Pondok Pesantren Darussa’adah, Gunungsugih, Lampung Tengah, UIN Raden Intan, Universitas Malahayati, dan Universitas Lampung (Unila) di Bandar Lampung.***