PR DEPOK – Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menghadiri Kongres Ekonomi Umat ke-2 Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tahun 2021.
Pada acara tersebut, Bahlil menyampaikan materi terkait pengembangan industri halal dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
“Siang tadi saya menghadiri Kongres Ekonomi Umat ke-2 Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tahun 2021 sekaligus menjadi narasumber untuk menyampaikan topik Pengembangan Kawasan Industri Halal untuk UMKM,” kata Bahlil Lahadalia seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari unggahan akun Instagram @bahlillahadalia pada 11 Desember 2021.
Baca Juga: Sinopsis Film Knight and Day: Aksi Agen CIA Memata-Matai Tom Cruise dan Cameron Diaz
Dia mengatakan bahwa saat ini Indonesia merupakan negara dengan jumlah muslim terbesar di dunia.
Menteri Investasi itu mengatakan jika komitmen pemerintah adalah menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah di tahun 2024.
“Indonesia dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia sebesar 87 persen atau 207 juta jiwa, merupakan potensi yang besar, dan pemerintah telah berkomitmen untuk menjadikan negara kita sebagai pusat ekonomi syariah di tahun 2024,” katanya.
Soal itu, Bahlil mengatakan bahwa apa yang dia sampaikan dalam acara tersebut merupakan salah satu cara untuk mengoptimalkan peran UMKM.
“Pengembangan industri halal, pengembangan sektor keuangan syariah, pengembangan sektor keuangan sosial syariah, pengembangan kewirausahaan syariah merupakan instrumen untuk meningkatkan peran UMKM,” ujarnya.
Dia pun menerangkan jika kolaborasi perlu dihadirkan antara pengusaha dan UMKM. Hal itu sejalan dengan apa yang telah dia suarakan sejak pertama kali diangkat menjadi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI.
Baca Juga: 8 Album Bertema Natal 2021 Terbaik yang Buat Liburan Bersama Keluarga Semakin Hangat
“Kolaborasi antara pengusaha besar dengan UMKM bahkan sudah saya gaungkan sejak pertama kali diangkat menjadi Kepala BKPM,” tutur Bahlil.
Lebih lanjut, dia berkata jika jumlah UMKM yang kian berkembang, harus didorong penuh agar naik kelas.
Menurutnya, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan pengembangan industri halal yang saling memberikan keuntungan.***