WNA Asal China Berstatus Probable Omicron, Jubir Satgas Sebut Masih Menunggu Hasil Puslitbangkes

17 Desember 2021, 11:04 WIB
Ilustrasi - Tiga WNA asal China di Manado berstatus probable Omicron. /Pixabay/geralt

PR DEPOK – Baru-baru ini varian baru Omicron masuk ke Indonesia dengan mengenai seorang petugas RS Wisma Atlet.

Di wilayah lain, yakni Manado Sulawesi Utara (Sulut) terdapat Warga Negara Asing (WNA) dari China yang terindikasi atau probable terkena varian baru Omicron.

Diutarakan oleh Jubir Satgas Covid-19 Sulut, dr Steven Dandel MPH, ketiga WNA China porbable varian baru Omicron masuk melalui Bandara Sam Ratulangi.

Baca Juga: Merasa Tertampar dengan Keikhlasan Irwansyah saat Ditipu Saudaranya, Zaskia Sungkar: Jujur Masih Berat

"Sesuai dengan peringatan dari WHO tanggal 22 November 2021 ada varian of concern yang harus diwaspadai bersama yaitu Omicron," kata dokter Steaven sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara pada 17 Desember 2021.

Berdasarkan imbauan WHO, Satgas melakukan perubahan prosedur kekarantinaan bagi pendatang dari perjalanan internasional yang memasuki daerah Sulut.

"Bandara Sam Ratulangi adalah satu bandara dari beberapa bandara yang diizinkan pemerintah pusat untuk pelaku perjalanan internasional. Kita melakukan PCR dan antigen," ujarnya.

Baca Juga: Waspadai Hujan Lebat dan Angin Kencang karena Siklus Tropis RAI di Daerah Berikut Ini

Sejak sepekan terakhir, dirinya menjelaskan bahwa terdapat enam pendatang perjalanan internasional dari China yang positif Covid-19.

Selanjutnya, keenam pendatang dari China tersebut langsung diperiksa lanjutan ke BTKL-PP Mapanget menggunakan reagen khusus yang didatangkan Kemenkes.

Perangkat reagen ini dapat mendeteksi gen-S yang ada di Sarscov-2, sehingga mampu mengindikasikan sampel orang positif Covid-19 dengan probabilitas ke varian baru Omicron.

Baca Juga: Berharap Temui Jenazah Laura Anna Terakhir Kalinya, Gaga Muhammad Menangis Sampaikan Pesan Ini

Namun, dokter Steaven menekankan bahwa gen-S bisa juga terdapat pada varian lainnya, guna memastikan varian baru Omicron wajib diperiksa melalui 'Whole Genome Sequencing' (WGS).

"Jadi sampel yang terindikasi tersebut dikirim ke Puslitbangkes dan akan dilakukan WGS, diurai komponen genetiknya dan dibandingkan ke 'database' untuk memastikan tiga orang terdeteksi di BTKL-PP itu varian Omicron atau tidak," katanya.

Sampai saat ini, menurut dokter Steaven, status ketiga pelaku perjalanan internasional itu masih "probable".

"Hasil dari Puslitbangkes tersebut akan ada dalam tiga atau empat hari untuk memastikan apakah varian Omicron atau tidak," katanya.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler