Kenaikan Harga Telur, Minyak Goreng, dan Cabai Rawit Dipengaruhi Cuaca, Polri: Sehingga Berdampak pada Pasokan

28 Desember 2021, 15:56 WIB
Kenaikan harga telur, minyak goreng, dan cabai rawit dipengaruhi cuaca dan berakhirnya musim panen. /Pixabay/Kojo Blebu

PR DEPOK – Saat ini kenaikan harga telur, minyak goreng, dan cabai rawit terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia.

Kendati demikian, Satgas Pangan dari Polri selalu mengawasi stok bahan pangan, harga, dan distribusi bahan pokok agar aman hingga akhir tahun.

Brigjen Pol Whisnu Hermawan selaku Kasatgas Pangan Polri menjelaskan bahwa sepanjang tahun 2021, dia bersama 34 polda sudah melaksanakan 104.948 kegiatan preventif dan preemtif dalam rangka memastikan ketersediaan, distribusi, harga bahan pokok.

Baca Juga: Bertemu dengan Sunan Kalijaga, Faisal Ungkap Hal Ini yang Dibahas

"Sepanjang tahun 2021 ketersedian bahan pokok (bapok) aman," kata Whisnu sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara pada 28 Desember 2021.

Dia juga menjelaskan bahwa distribusi bahan pokok tidak terkendala kebijakan PPKM saat kasus Covid-19 sedang tinggi-tingginya.

Pada 2021 menurut pengawasan Satgas Pangan Polri, harga pangan pokok secara umum cenderung stabil, namun terdapat kenaikan pada minyak goreng, cabai rawit, dan telur ayam.

Untuk kenaikan harga minyak goreng, berdasarkan pemantauan, terjadi karena naiknya bahan abu produksi (CPO).

Baca Juga: Viral Status Mahasiswa Giring Ganesha PSI yang Dikeluarkan dari Kampus, Anies Baswedan Pernah Jadi Rektornya

Khusus kenaikan harga telur ayam, terjadi karena mekanisme pasar, yakni terjadi peningkatan permintaan.

Kendari demikian, pemerintah belum melakukan intervensi perihal kenaikan telur ayam, karena beberapa bulan lalu terjadi penurunan harga telur ayam yang signifikan.

Sehingga diharapkan kenaikan harga telur saat ini mampu menambal kerugian para pelaku bisnis telur ayam.

Baca Juga: Ahok Tanggapi Wacana Penghapusan BBM Premium: Pertamina Tetap Jual Pertalite, Bisa Jadi Subsidi

Adapun kenaikan harga cabai rawit disebabkan oleh gagal panen yang terjadi karena tingginya curah hujan dan erupsi Gunung Semeru serta berakhirnya masa panen, sehingga menurunkan sentra produksi.

"Sehingga berdampak pada turunnya pasokan dan menyebabkan naiknya harga cabai rawit di sejumlah wilayah," kata Whisnu.

Dia juga menjelaskan bahwa stabilitas harga bahan pokok pada 2021 sangat berpengaruh terhadap rendahnya inflasi nasional sebesar 1,79 persen (year on year/YoY).

Baca Juga: Kasus Omicron Transmisi Lokal Terdeteksi, Kemenkes: Tak Melakukan Kontak dengan Pelaku Perjalanan Luar Negeri

Berdasarkan pantauan dari infopangan.jakarta.go.id, harga cabai rawit merah tembus Rp103.255 per kg, sedangkan harga cabai rawit hijau Rp56.765 kg, untuk telur ayam ras dijual Rp31.021 per kg dan harga minyak goreng curah Rp19.670 per kg.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler