PR DEPOK - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) belum lama ini mempertanyakan mengapa status pendidikan Ketua Umum Giring Ganesha dibedah dan menjadi perbincangan publiik.
Kader Partai Demokrat Cipta Panca turut menanggapi soal PSI yang mempertanyakan status pendidikan Giring hingga dibedah publik.
Cipta Panca berpendapat, apabila PSI tidak inginn diserang balik maka partai tersebut juga seharusnya tidak menyerang seseorang.
Baca Juga: Akui Khilaf, Yahya Waloni Minta Video Ceramahnya Berisi Penistaan Agama Dihapus
"Iya nga sih?" ucap Cipta Panca sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @panca66 pada Rabu, 29 Desember 2021.
Cipta Panca kemudian menyinggung soal pernyataan Giring yang banyak dianggap menyerang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Jangan mewek deh," pungkasnya pada akhir cuitan.
Diketahui bersama, status pendidikan Giring Ganesha yang di DO di kampus yang pernah dipimpin Anies Baswedan, beberapa hari ini menjadi perbincangan publik.
Terkait hal ini, Juru Bicara PSI Ariyo Bimmo merasa heran dan mempertanyakan mengapa publik membedah hal yag tidak ada kaitannya dengan isi pidato Giring.
Menurut Ariyo, mestinya bukan sisi pribadi atau kekurangan diri Giring yang dibedahkan tetapi apa yang ia sampaikan.
Hal ini, kata Ariyo, tentu menyerang orangnya padahal apa yang disampaikan itu tidak terbantahkan sampai sekarang, bahwa tahun 2024 Indonesia harus dipimpin oleh orang yang toleran.
Sebelumnya, Giring Ganesha melontarkan kritik yang mengarah kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat acara HUT PSI ke-7 beberapa waktu lalu.
Dalam kesempatan itu, Giring mengatakan bahwa Indonesia akan suram jika dipimpin oleh sosok yang memiliki rekam jejak menggunakan isu suku, ras, dan antargolongan (SARA).
Giring tak mengungkapkan siapa sosok yang dimaksud tersebut. Ia hanya menegaskan bahwa Indonesia akan suram jika dipimpin oleh pembohong pecatan Prediden Jokowi.***