Kemenkes Ungkap Testing dan Tracing Intensif Pengaruhi Lonjakan Covid-19 di Indonesia

1 Februari 2022, 12:34 WIB
Kemenkes menyatakan lonjakan Covid-19 di Indonesia dipengaruhi testing dan tracing. /Pixabay/Geralt

PR DEPOK - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan penyebab lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia dalam sepekan terakhir.

Kemenkes menyebut lonjakan itu disebabkan peningkatan testing dan tracing di level komunitas yang lebih intensif.

Soal lonjakan Covid-19 tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi.

Baca Juga: Akui Takut Darah, Atta Halilintar Siap Temani Aurel Hermansyah Lahiran: Ini Anak Pertamaku, Harus Masuk

"Positivity rate mingguan kita ada kenaikan sebesar 3,65 persen. Hal ini selain seiring dengan kenaikan kasus konfirmasi, tapi juga sejalan dengan ditingkatkannya angka testing dan tracing," ucap Nadia dikutip PR Depok dari Antara.

Positivity rate sendiri merupakan angka yang menunjukkan seberapa besar orang terinfeksi virus Corona di dalam sebuah populasi.

Nadia juga mengatakan kenaikan kasus konfirmasi harian Covid-19 terus terjadi dalam sepekan terakhir.

Baca Juga: Covid-19 Mewabah di Antara Anggotanya, Parlemen Iran Terpaksa Hentikan Sementara Pertemuan

Angka kasus harian mencapai 12.422 pasien sehingga pemerintah melalui Kementerian Kesehatan juga terus menggenjot upaya testing dan tracing sebagai bentuk usaha deteksi dini.

Seiring dengan terus terjadinya kenaikan kasus dalam sepekan terakhir, upaya pemerintah melakukan pelacakan kasus semakin diintensifkan.

Lebih lanjut, Nadia mengatakan bahwa untuk mendapatkan data yang komprehensif sebaiknya data dilihat dalam tujuh hari terakhir, tidak hanya fokus pada data harian saja.

"Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan No. 4805 agar kita dapat melihat perkembangannya dalam tujuh hari dan tidak terfokus dengan data harian saja. Hal ini agar kita dapat melihat data secara utuh sehingga dapat memperoleh informasi yang tepat," ucap Nadia.

Baca Juga: JIS Diklaim PDIP Hasil Kerja Jokowi dan Ahok Bukan Anies Baswedan, Politisi Demokrat Bilang Begini

Kenaikan positivity rate ini menunjukan kemampuan deteksi Indonesia dalam hal testing dan tracing.

Per tanggal 30 Januari 2022, jumlah orang yang di tes 5,75 per 1000 penduduk per pekan.

Angka tersebut jauh di atas angka anjuran dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu 1 per 1.000 penduduk per pekan.

"Peningkatan kuota testing dan tracing ini merupakan bentuk dari upaya deteksi dini dalam mencegah perluasan penularan, serta mencegah munculnya klaster sebaran yang baru," ucap Nadia.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler