Ribuan Polisi Kepung Desa Wadas, Alissa Wahid: Berapa Banyak Rakyat Kecil Dikorbankan atas Nama Pembangunan?

9 Februari 2022, 13:15 WIB
Putri Gus Dur, Alissa Wahid. /Instagram @Alissa_wahid

PR DEPOK – Baru-baru ini ribuan aparat kepolisian dikabarkan mengepung Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah.

Kuasa hukum Warga Desa Wadas, Julian Duwi Prasetia mengungkapkan informasi ribuan aparat dengan senjata lengkap yang mengepung desa.

Kabar adanya ribuan aparat polisi yang mengepung Desa Wadas itu dilaporkan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta pada Selasa, 8 Februari 2022.

Baca Juga: Instagram Dewi Persik Kembali hingga Bahas Soal Endorse: Aku Tidak Pernah Minta Dikasih Duit

Atas hal tersebut, Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid atau Alissa Wahid mengutarakan pendapatnya.

Putri Presiden RI ke-4, Abdurrahman Wahid ini buka suara soal kasus Wadas melalui akun Twitter-nya, @AlissaWahid.

Cuitan Alissa Wahid menanggapi insiden yang terjadi di Desa Wadas. Twitter @alissawahid

Atas nama @GUSDURians, kami meminta Kapolda Jateng untuk membebaskan warga Wadas yang ditahan,” tulisnya.

Baca Juga: Gerindra Kota Bogor Usung Jenal Mutaqin di Pilwalkot Bogor 2024, Pengamat: Pertimbangan Aspek 'Cuan'

Lebih lanjut, ia juga meminta Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo untuk menunda pengukuran lahan dan lain sebagainya.

Sampai kita selesai bermusyawarah, dan menghindarkan clash antara rakyat dengan aparat Negara,” tutur Alissa Wahid.

Menurut pandangannya, akar masalah kasus Wadas tersebut berawal dari paradigma pembangunan Indonesia.

Baca Juga: Pemindahan IKN Wujud Serius RI Hadapi Pemanasan Global, Sentilan Iwan Sumule: Betul, Pakai Ilmu Cocoklogi

Rakyat diminta menyerahkan tanah airnya kpd Negara, dengan dalih demi kepentingan lebih besar

Benar-benar rakyat itu (dianggap) kecil. Kalau menolak, dianggap membangkang kpd Negara. Dianggap diprovokasi. Boleh ditindak,” ujarnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Padahal, jelas dia, kalaupun digunakan untuk kepentingan lebih besar, rakyat tetap berhak berpendapat dan bertindak atas Tanah Airnya.

Baca Juga: Pembalap MotoGP Asyik Liburan di Lombok, Ucapan Mick Doohan Terbukti Benar?

Shg proses ‘nembung’ harus sampai di titik temu yang setara.  Tidak boleh dikorbankan. Kaidahnya: kebijakan pemimpin haruslah ditujukan untuk kemaslahatan rakyatnya” 

Berapa banyak rakyat kecil yg sudah dikorbankan atas nama pembangunan?” ucap Alissa Wahid lagi.

Ia menuturkan, setiap berada di bandara Kulonprogo, dia selalu mengirimkan doa untuk kemaslahatan keluarga-keluarga yang dulu berjuang mempertahankan Tanah Airnya yang berada di Kulonprogo

Baca Juga: Sempat Terpikir 'Pisah' dari Atta Halilintar, Aurel Hermansyah Tertohok Dengar Nasihat Ashanty

Semoga mereka baik2 saja. Sampai kapan terus berulang?” tuturnya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Tags

Terkini

Terpopuler