Network
PR DEPOK - Aksi penyerbuan dan penangkapan yang dilakukan aparat kepolisian terhadap warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah pada Selasa, 8 Februari kemarin telah membuat heboh publik.
Dikabarkan, maksud dari kedatangan polisi ke Desa Wadas untuk mengawal tim dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) dalam rangka pembebasan dan pengukuran lahan penambangan material andesit untuk proyek Bendungan Bener.
Lantas, peristiwa tersebut tak pelak mendapat sorotan dari beberapa tokoh publik, salah satunya Akademisi Cross Culture Institute, Ali Syarief.
Ali Syarief sangat menyoroti pihak kepolisian yang sampai membawa senjata lengkap, seperti tameng, gas air mata, hingga anjing dalam aksi penyerbuannya terhadap warga Desa Wadas.
Baca Juga: Viral Ramalan Presiden 2024 Inisial G, Gus Umar Prediksi Nama Lain Justru Jadi Presiden 2024
Ali Syarief menilai hal tersebut tentu membutuhkan biaya yang sangat mahal.
"Menurunkan ribuan polisi ke Desa, dengan senjata lengkap, pasti mahal biayanya," tulis @alisyarief dikutip PikiranRakyat-Depok.com pada Rabu, 9 Februari 2022.
Sebelumnya, aparat kepolisian dikabarkan telah memulai aksinya di Desa Wadas pada Selasa pagi.
Kabarnya, polisi juga disebut telah melakukan aksi penyisiran atau sweeping terhadap warga di Desa Wadas, serta menurunkan banner yang bertuliskan penolakan warga terhadap pengukuran tanah tersebut.
