PR DEPOK - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menyebut tidak ada tindak kekerasan aparat saat terjadi konflik di Desa Wadas.
Mahfud MD dalam keterangannya mengungkapkan bahwa aparat kepolisian tidak melepaskan tembakan kepada warga Desa Wadas saat kericuhan terjadi.
Dalam keterangannya juga Mahfud MD menyebut tidak adanya korban jiwa saat terjadinya konflik antara aparat dengan warga Desa Wadas.
Mahfud MD mengatakan, pemerintah mengetahui jika ada pihak-pihak yang sengaja membuat framing untuk kepentingan pribadi.
Baca Juga: Hasil Studi: Peningkatan Kualitas Udara Dapat Memperlambat Penurunan Fungsi Otak
Pernyataan tersebut mengundang komentar dari berbagai pihak salah satunya dari akademisi Cross Culture Institute, Ali Syarief.
Lewat cuitan di akun Twitter miliknya, seolah menyindir Mahfud MD, Ali Syarief mengatakan bahwa Menteri Menkopolhukam berani malu.
"Berani malu," cuitnya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun @alisyarief pada 10 Februari 2022.
Baca Juga: Heboh Ibadah Haji Virtual di Metaverse, Ini Kata MUI
Diketahui, pada Selasa, 8 Februari 2022 lalu, ratusan aparat gabungan kepolisian diturunkan ke Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo.
Ratusan personil bersenjata lengkap diturunkan ke Desa Wadas guna mengamankan pengukuran tanah untuk pembangunan proyek Bendungan Bener.
Konflik terjadi di Desa Wadas terkait penolakan warga atas kegiatan penambangan batu andesit material pembangunan proyek Bendungan Bener.
Baca Juga: Gegara Film Kukira Kau Rumah Booming, Netizen Malaysia Nekat Nobar dengan Mantan
Puluhan warga Desa Wadas diamankan pihak kepolisian saat kericuhan terjadi.
Rekaman saat terjadinya konflik di Desa Wadas viral di media sosial, tagar #WadasMelawan pun sempat menggema.
Aksi aparat terhadap warga Desa Wadas menuai banyak kecaman dari warganet di media sosial.***