PR DEPOK - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta masyarakat atau korban kekerasan dan kejahatan terhadap perempuan agar tidak takut melapor.
Ganjar Pranowo bahkan mengajak masyarakat atau korban kekerasan dan kejahatan terhadap perempuan yang takut, bisa melapor kepadanya.
“Kalau takut, bisa langsung lapor ke saya,” kata Ganjar Pranowo sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Instagram @ganjar_pranowo.
Baca Juga: Studi Baru: Kekebalan Alami Meningkat Usai Terinfeksi Covid-19 Meski Belum Vaksinasi
Menurut Ganjar Pranowo, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah melakukan upaya pencegahan, termasuk pendampingan kepada korban kekerasan dan kejahatan terhadap perempuan.
Ganjar lantas menceritakan ketika ia mendapat laporan dari banyak perempuan yang sebelumnya dijanjikan pekerjaan, namun ternyata mereka merupakan korban trafficking.
“Tapi banyak yang tidak mau lapor. Itu kalau saya sebagai pemerintah, birokrat, itu saya sikat pak, tidak perlu takut,” kata Ganjar dalam rekaman video di akun Instagram miliknya.
Ganjar bahkan mengajak perempuan yang menjadi korban kekerasan dan kejahatan agar melaporkan ke gubernur, apabila mereka takut melapor ke aparat berwenang.
Sementara, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, jumlah perempuan yang menjadi korban kekerasan dan kejahatan sepanjang tahun 2020 mencapi 809 kasus.
Angka ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2019 dimana jumlah perempuan yang menjadi korban kekerasan mencapai 1.031 orang.
Baca Juga: Daftar Peringkat K-Drama Populer Minggu Ini, Twenty Five Twenty One Menempati Urutan Pertama
Angka kekerasan terhadap perempuan terbanyak di Jawa Tengah, paling banyak terjadi di Kota Semarang.
Berdasarkan data BPS tahun 2020, angka kasus kekerasan terhadap perempuan di kota tersebut mencapai 172 orang.
Kasus kekerasan terhadap perempuan terbanyak kedua dan ketiga di Jawa Tengah, terjadi di Kabupaten semarang dan Kabupaten Wonosobon dengan jumlah kasus 76 dan 52 orang pada 2020.***