Keberatan BNPT Cap Ustaz Khalid sebagai Wahabi, Gus Umar: Jangan Seenaknya Bicara

19 Februari 2022, 14:45 WIB
Tokoh Nu, Gus Umar. /Instagram @umar_hasibuan70/

PR DEPOK – Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Umar Hasibuan atau akrab disapa Gus Umar, turut angkat bicara atas pernyataan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terhadap ustaz Khalid Basalamah.

Diketahui, ustaz Khalid Basalamah menurut BNPT sudah meminta maaf terkait ceramahnya soal wayang viral di media sosial.

Akan tetapi, Gus Umar merasa keberatan dengan pernyataan BNPT yang menyebut ustaz Khalid Basalamah sebagai Wahabi.

Baca Juga: Link Live Streaming Real Madrid vs Alaves di Liga Spanyol Minggu, 20 Februari 2022 Pukul 3.00 WIB

Cuitan Gus Umar menanggapi kasus yang menimpa ustaz Khalid Basalamah. Twitter @UmarHasibuan777

“Gampang banget dia cap orang sebagai Wahabi”, tulis Gus Umar sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok-com dari Twitter @UmarHasibuan71.

Gus Umar lantas meminta BNPT agar tidak seenaknya mengatakan orang lain sebagai Wahabi.

“Ustad Khalid itu lahir dr keluarga NU irfan idris jgn seenaknya anda bicara,” tulisnya di akhir cuitan.

Baca Juga: Ibu Kota Thailand Kini Bukan Lagi Bangkok, Nama Baru Susah untuk Diucapkan, Apa Itu?

Sebagai informasi, belakangan ini  BNPT  tengah berupaya untuk menggelorakan kebangsaan dan rasa cinta Tanah Air.

Menurut BNPT Boy Rafli Amar, para kiai dan ulama, khususnya di lembaga pendidikan keagamaan, berperan strategis bersama pihaknya untuk menggelorakan semangat tersebut kepada para santri.

"Pesantren membangun semangat cinta Tanah Air, hubbul wathan minal iman (cinta Tanah Air sebagian dari iman)," ujar Boy Rafli Amar dalam keterangan yang diterima di Jakarta, pada Sabtu, 19 Februari 2022 seperti dikutip dari Antara.

Baca Juga: Viral Diisukan Dekat, Fadly Faisal dan Marissya Icha Ungkap Status Hubungan: Udah Deket Dari Lama

Hal tersebut dapat menepis penyalahgunaan narasi-narasi keagamaan oleh jaringan radikalis dan teroris dalam rangka menarik simpati, serta menjerumuskan masyarakat Indonesia.

"Kita paham mengenai narasi-narasi yang dibangun oleh jaringan radikal dan teroris. Salah satunya, mengangkat narasi yang berkaitan dengan agama," tuturnya.

Menurut Boy Rafli, para kiai dan ulama terdahulu telah membantu BNPT memperkuat nilai-nilai kebangsaan.

Baca Juga: Tandingi PSG, Arema FC Masuk ke Daftar Klub dengan Kekalahan Paling Sedikit Versi Transfermarkt

"Seperti yang dicontohkan oleh para kiai dan ulama yang salah satunya, KH Muhammad Hasyim Asy'ari," ucap Boy Rafli.

Terkait dengan peran strategis kiai dan ulama itu, BNPT di tahun 2022 senantiasa mengupayakan pencegahan dan penanggulangan terorisme.

Pihaknya menerapkan konsep pentahelix atau kolaborasi multipihak dan salah satu wujudnya melalui penguatan kerja sama dengan tokoh masyarakat dan pemuka agama.

Baca Juga: Viral Video Pria Mengamuk di Resepsi Pernikahan Kekasihnya Usai LDR 7 Tahun, Warganet: Jagain Jodoh Orang

Langkah telah ditempuh BNPT melalui silaturahim kebangsaan di dua pesantren di Pasuruan, Jawa Timur, yakni Pesantren Sidogiri pimpinan KH Ahmad Fuad Noerhasan dan Pesantren Ngalah pimpinan KH Sholeh Bahruddin pada Rabu, 16 Februari 2022.

BNPT kedepannya berkomitmen mengajak lebih banyak pihak agar dapat bekerja sama dan berkolaborasi melalui konsep tersebut, termasuk lembaga pendidikan, baik formal maupun non formal, serta para pemuka agama dan pesantren.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA Twitter @UmarHasibuann_7

Tags

Terkini

Terpopuler