Tumpukan Material Proyek di Jalan Bagbagan-Jampangkulon-Tegalbuleud Dikeluhkan Warga

26 Februari 2022, 11:45 WIB
Kondisi jalan ruas Bagban-Jampangkulon-Tegalbuleud. /Dok Pikiran Rakyat Depok

PR DEPOK - Masalah infrastruktur jalan nasional di Indonesia sejak lama menjadi fokus Presiden Joko Widodo.

Termasuk beberapa ruas jalan nasional di wilayah Jawa Barat, mulai dari batas Banten hingga batas Jawa Tengah.

Bahkan Jokowi berkali-kali mewanti-wanti agar tidak ada oknum yang bermain-main dengan anggaran atau melakukan penyimpangan proyek.

Baca Juga: Ukraina-Rusia Makin Memanas, Israel Berpihak ke Mana?

Dalam sebuah kesempatan, Jokowi menegaskan tak segan akan menjewer langsung oknum tersebut.

"Jika ada oknum yang bermain-main dengan dana anggaran khususnya proyek pembangunan jalan," ucap Jokowi kala itu.

Bagi Jokowi, kondisi jalan yang bagus atau baik tentu akan menunjang dan memperlancar arus ekonomi rakyat.

Baca Juga: Bersikap Netral, Tiongkok Mengaku Hormati Kedaulatan Ukraina dan Mengkhawatirkan Keamanan Rusia

Kementerian PUPR melalui Dirjen Bina Marga, Balai Besar Pembinaan Jalan Nasioanal melalui Satuan Kerja (Satker) pelaksanaan jalan nasional (PJN) Wilayah II Jawa Barat di tahun 2022 sudah mulai melaksanakan kegiatannya.

Berdasarkan pantauan Pikiranrakyat-Depok.com pada Sabtu, 26 Februari 2022, terlihat beberapa pekerja proyek sedang melaksanakan perbaikan dan pembangunan ruas jalan Bagbagan-Jampangkulon-Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi.

Kegiatan itu tentu saja di bawah komando lapangan dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.3 yang bernama Mochamad Azis ST.

Baca Juga: Tingkat Radiasi Melonjak di Zona Eksklusi Usai Rusia Kuasai Chernobyl

Namun sebagian warga sekitar lokasi kegiatan sangat menyesalkan adanya tumpukan bekas material seperti galian tanah.

Akibat tumpukan material proyek berupa batu, pasir, dan mesin manual untuk pengolahan semen itu, sebagian aktivitas pengguna jalan terganggu.

“Sudah beberapa hari terakhir kondisi jalan seperti ini. Jika hujan jalanan ini menjadi becek dan licin,"  tutur Asep Suryana.

Baca Juga: Ukraina Tuduh Rusia Gunakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl untuk Peras Barat

"Khawatir lainnya, jika malam hari para pengendara sering tak sengaja melindas tumpukan tanah hingga mereka terjatuh,” ujar Deni Noviato, warga Bandung yang sedang berwisata ke Palabuhanratu.

Selain beberapa kegiatan tersebut, ada juga pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) yang juga dinilai membahayakan pengendara.

Menurut warga, sebaiknya material tanah galian itu tidak boleh menumpuk di badan jalan dalam waktu lama.

Baca Juga: Bansos BPNT Rp600 Ribu Cair, Segera Cek Nama Penerima Secara Online di cekbansos.kemensos.go.id

Alasannya karena dapat menyebabkan kemacetan serta kecelekaan. Terlebih di musim hujan seperti sekarang.

Bahkan badan jalan pun menjadi sempit, ditambah banyaknya tikungan tajam yang bisa memperburuk keadaan.

Seperti diketahui bahwa paket preservasi jalan ruas Bagbagan-Jampangkulon-Tegalbuleud menggunakan sumber dana dari APBN 2022 dengan nilai kontrak senilai Rp36 miliar lebih.

Baca Juga: Volodymyr Zelensky Unggah Video Saat Rusia Serang Ukraina: Ini Mungkin Terakhir Anda Melihat Saya Hidup

Nomor kontrak: HK 02.01/PJNWIL-JBR, PPK 2.3/2022/01 tercatat pada 7 Januari 2022 dan SPMK 21 Januari 2022 dengan waktu pelaksanaan 345 kalender dan masa pemeliharaan selama 365 hari kalender.

Sedangkan sebagai perusahaan penyedia jasa adalah PT BINA INFRA serta konsultan supervisinya yakni PT Seecons, PT Indek Internusa dan PT Arkade Gahana Konsultan (KSO).

Sejauh ini tim Pikiranrakyat-Depok.com belum berhasil menemui kepala satker ruas jalan tersebut. Setelah dicoba beberapa kali menghubungi melalui telapon selulernya, tetapi hingga kini tim belum mendapatkan jawaban.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Tags

Terkini

Terpopuler