PR DEPOK – Baru-baru ini dikabarkan adanya antrean minyak goreng yang melibatkan ribuan warga hingga berujung rusuh.
Menurut kabar yang dihimpun, antrean ribuan warga dalam rangka mendapatkan minyak goreng ini terjadi di Kota Bengkulu.
Dilaporkan bahwa antrean warga akibat minyak goreng ini terjadi di dua lokasi yakni di Jalan Belimbing Pasar Panorama dan di Jalan Gandaria Pasar Panorama, Bengkulu.
Antren warga demi minyak goreng ini pun mendapat perhatian Ekonom senior, Rizal Ramli. Ia memberikan komentarnya melalui akun Twitter pribadi.
Merasa heran, Rizal Ramli mempertanyakan pernyataan sejumlah pejabat yang sebelumnya mengeklaim bahwa kelangkaan minyak goreng yang terjadi sudah terkendali.
"Lho kata pejabat sudah terkendali, sudah tidak masalah?" kata dia, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @RamliRizal.
Lebih lanjut, mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman ini berpendapat bahwa persoalan kelangkaan minyak goreng yang belakangan ini terjadi tidak dapat diselesaikan dengan operasi pasar.
"Itu kurang dari 2 persen, hanya bagus untuk pencitraan pejabat!" tutur Rizal Ramli menambahkan.
Lantas, pria berusia 67 tahun ini pun menyarankan para pejabat untuk tidak malu "menyontek" solusi miliknya yang diterapkan ketika terjadi gejolak harga minyak goreng pada tahun 2000-2001 silam.
"Jangan malu nyontek solusi canggih RR ketika ada gejolak harga migor tahun 2000-2001," pungkas Rizal Ramli.
Sebelumnya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bengkulu menggelar operasi pasar minyak goreng.
Salah satu warga mengungkapkan, pihak penyelenggara pembagian minyak goreng tidak membuat aturan untuk masyarakat.
Sehingga, jelas warga tersebut, ribuan warga lantas berdesak-desakan di lokasi operasi pasar minyak goreng.***