Para Ahli Agama Sudutkan Ferdinand Hutahaean di Sidang, Refly Harun Setuju: Tetap Salah Sebut Allah Lemah

8 Maret 2022, 21:29 WIB
Refly Harun menyoroti keterangan saksi dari ahli agama yang dinilai menyudutkan Ferdinand Hutahaean. /YouTube/Refly Harun

PR DEPOK - Kasus dugaan penistaan agama yang menjerat Ferdinand Hutahaean kini memasuki babak baru.

Sidang lanjutan perkara dugaan penistaan agama dengan terdakwa Ferdinand Hutahaean itu baru saja digelar pada Selasa, 8 Maret 2022 di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Dalam persidangan tersebut, sejumlah saksi yang merupakan ahli dari beberapa agama dihadirkan.

Baca Juga: Daftar Bansos PKH 2022 Lewat HP di Aplikasi Cek Bansos, Penuhi Syarat Ini agar Dapatkan Bantuan Rp3 Juta

Nampak keterangan yang disampaikan oleh ahli dari agama Islam maupun Kristen sama-sama dinilai menyudutkan dan memberatkan Ferdinand Hutahaean.

Pejabat Ditjen bimas Kristen Kementerian Agama (Kemenag), Suwarsono, yang menjadi ahli agama Kristen dalam persidangan itu menyebut bahwa Ferdinand kurang memaham tentang Allah.

Padahal, Suwarsono menjelaskan bahwa dalam Alkitab milik umat Kristen pun, dijelaskan bahwa hanya ada satu Tuhan atau Allah.

Baca Juga: Prakiraan Hujan di Indonesia, 9 Maret 2022: Pulau Jawa Umumnya Diprediksi Hujan Ringan

Sehingga, ia menilai cuitan FH 'Allahmu lemah Allahku kuat' bisa menimbulkan kesalahpahaman.

Sementara itu, ahli dalam agama Islam, yakni Wakil Ketua Lembaga Dakwah PBNU, KH Misbahul Munir juga memberikan keterangan yang cenderung menyudutkan terdakwa.

Misbahul Munir mengatakan bahwa cuitan Ferdinand Hutahaean itu adalah kebohongan.

Baca Juga: Robert Pattinson Soal Karakter Bruce Wayne 'The Batman': Begitulah Cara Dia Menyamar

Pasalnya, menurut Kiai Misbahul Munir menjelaskan bahwa dalam ajaran Islam, Allah merupakan wujud yang sempurna dan tidak mungkin memiliki sifat lemah.

Oleh karena itu, Kiai Misbah menganjurkan agar mantan kader Partai Demokrat itu sudah seharusnya meminta maaf kepada orang Islam.

Tak hanya itu, Kiai Misbah juga menilai bahwa FH tak seharusnya mengucapkan kalimat tentang 'Allahmu lemah' tersebut meskipun ia mengaku sudah mualaf.

Baca Juga: Cipta Panca Sentil Kemendag, Klaim Tidak Malu Curiga Masyarakat Timbun Minyak Goreng: Udah Gila

Menurutnya, kalimat semacam itu tidak sepatutnya diucapkan oleh seorang muslim ke muslim lain, muslim ke umat Kristen, umat Kristen ke muslim, ataupun umat Kristen ke umat Kristen lain.

Terkait sidang lanjutan kasus Ferdinand Hutahaean ini, pakar hukum tata negara, Refly Harun, turut memberikan komentar.

Refly Harun setuju dengan keterangan dari KH Misbahul Munir soal Ferdinand yang seharusnya tidak mengucapkan kalimat 'Allahmu lemah Allahku kuat'.

Baca Juga: Presiden Jokowi Soroti Perang Rusia-Ukraina, Indonesia Berpihak ke Mana?

"Jadi kalau dia maksudkan (kalimatnya) dari Islam ke Islam, Kristen ke Kristen, Kristen ke Islam, Islam ke Kristen, karena terminologi 'Allah' itu terminologi dua agama ini. Maka tetap saja salah (tindakan Ferdinand)," ujarnya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube Refly Harun.

Ia menuturkan, jika saja cuitan Ferdinand Hutahaean hanya memuji dan mengagungkan Tuhan-nya tanpa ada kalimat perbandingan, tentu saja kalimatnya itu tidak salah dan tidak akan menjadi masalah.

Hanya saja, katanya melanjutkan, ketika FH menyebut 'Allah' lain lemah, itulah yang menjadi permasalahan.

Baca Juga: Cukup Pakai HP, Ini Cara Daftar Bansos Melalui Aplikasi Cek Bansos untuk Dapatkan Bantuan PKH, BLT, dan BPNT!

"Begitu dia mengatakan Allah lain itu lemah, di situlah sebenarnya potensi untuk menistakannya," jelas sang pakar hukum.

"Ketika dia mengaku bahwa dia adalah seorang mualaf, kalau dia bilang 'Allahku tidak perlu dibela, Allahku kuat' berarti Allahnya orang Islam, dia menistakan Tuhannya orang Kristen," kata Refly.

Akan tetapi, katanya melanjutkan, jika berdasarkan KTP milik FH yang masih mencatat dirinya sebagai pemeluk agama Kristen, maka berarti ucapannya itu telah menistakan Tuhannya orang Islam.

Baca Juga: Tukang Cendol Ngaku Dibayar Dukung Jokowi 3 Periode, Yos Nggarang Singgung 3 Ketum Parpol: Dapat Berapa yah?

"Makanya kata Kiai Misbah mau Islam ke Islam, Islam ke Kristen, Kristen ke Islam, atau Kristen ke Kristen, maka tetap saja ini mengandung unsur kebohongan, karena mengatakan ada Allah yang lemah," terangnya.***

Editor: Annisa.Fauziah

Sumber: YouTube Refly Harun

Tags

Terkini

Terpopuler