UAS soal Jokowi Minta Istri Aparat Tak Undang Ulama Radikal: Yang Radikal Itu Ibu-ibu yang Sulit Cari Minyak

10 Maret 2022, 11:59 WIB
Ustaz Abdul Somad atau UAS menyinggung soal daftar 180 penceramah yang dianggap radikal dan tidak boleh didengarkan ceramahnya. /Instagram/@ustadzabdulsomad_official

PR DEPOK - Ulama Kondang, Ustaz Abdul Somad atau UAS nampak tak terlalu mengambil pusing soal munculnya daftar 180 penceramah radikal dan intoleran.

Ia nampak tidak begitu terusik usai namanya masuk dalam daftar 180 penceramah yang dinilai radikal tersebut.

Menurut UAS, publik harus memastikan terlebih dahulu apakah daftar yang muncul itu dibuat secara resmi atau tidak.

Baca Juga: Kuasa Hukum Keluarga Mendiang Dorce Gamalama Sebut Anak Angkat Tak akan Dapat Warisan: Ahli Waris Sedarah Dulu

Apalagi mengingat baik Kementerian Agama (Kemenag) maupun BNPT sama-sama membantah sebagai pihak yang mengeluarkan daftar 180 ulama yang dianggap radikal tersebut.

Ustaz Abdul Somad mewanti-wanti agar masyarakat selalu diberikan pemahaman tentang berita-berita hoaks.

Terlebih, saat ini teknologi membuat masyarakat bisa lebih mudah menyebarkan informasi tanpa tahu kebenarannya.

Baca Juga: Tingkatkan Pengawasan ke Korea Utara, Militer AS Ikut Persiapkan Rudal Balistik, Ada Apa?

"Masyarakat ini mesti dicerdaskan dulu tentang hoaks, setiap hari kita diajak untuk memerangi hoaks, kemudian ini harus diklarifikasi dulu resmi atau tidak," katanya menjelaskan, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube Karni Ilyas Club.

Lebih lanjut, UAS menanggapi soal adanya imbauan kepada para istri TNI-Polri agar tidak mengundang penceramah radikal.

Imbauan atau arahan ini datang dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Baca Juga: Jelang Laga Lawan Tottenham Hotspur, Manchester United Berikan Update Cedera para Pemain Kunci

Terkait hal ini, ulama asal Sumatra Utara itu mengatakan bahwa orang-orang, khususnya ibu-ibu yang mengajak ke masjid atau berkumpul untuk mendengarkan ceramah bukanlah orang yang radikal.

Sang ulama menyebut bahwa justru ibu-ibu yang radikal itu adalah mereka yang kesulitan mencari minyak goreng dan tahu tempe hingga rela mengantre panjang hingga berkilo-kilo meter.

"Kalau orang mengajak ke masjid, ceramah, keadilan, itu tidak radikal. Radikal itu adalah ibu-ibu sekarang yang radikal itu kalau kesulitan mencari minyak dan tahu tempe, itu radikal loh," ujarnya bercanda.

Baca Juga: Masuk Daftar 180 Penceramah Radikal, UAS: Bisa Jadi Iklan Gratis, Yang Semula Tak Kenal Ustaz Malah Jadi Nyari

Lebih lanjut, UAS mengaku bahwa ia sama sekali belum pernah melihat atau bertemu dengan ulama yang menentang atau menolak Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia.

Sejauh ini, katanya melanjutkan, semua rekan atau kawan-kawannya sesama ulama tidak pernah ada yang memiliki pemikiran untuk menolak Pancasila.***

Editor: Annisa.Fauziah

Sumber: YouTube Karni Ilyas Club

Tags

Terkini

Terpopuler