Sebut 'Ironi' Muncul Kawanan Politisi Perusak Konstitusi, Jansen Sitindaon: Senior Tanpa Keteladanan

14 Maret 2022, 08:00 WIB
Politisi Partai Demokrat, Jansen Sitindaon sebut kini ironi, muncul kawanan politisi perusak konstitusi. /Twitter.com/@jansen_jsp./

PR DEPOK - Politisi Partai Demokrat, Jansen Sitindaon menanggapi wacana perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode.

Menurut Jansen, dulu saat Indonesia akan merdeka, lahir para politisi negarawan untuk bangsa, meski hanya 2 persen yang bersekolah.

"Dulu ketika mau merdeka hanya 2 persen rakyat sekolah, 98 persen buta huruf. Tapi lahir para politisi negarawan pikirannya untuk bangsa," kata Jansen Sitindaon.

Baca Juga: Tata Cara Salat Nisfu Syaban, Lengkap dengan Bacaan Niat, Doa, dan Terjemahan

Jansen mengatakan bahwa kini ironi, karena bermunculan kawanan politisi yang merusak konstitusi, padahal 98 persen kaum terpelajar.

Pasalnya, telah diketahui dalam Undang-Undang Dasar (UUD) bahwa perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) dilakukan lima tahun sekali.

Akan tetapi, kini justru ketetapan tersebut ingin dirusak oleh para senior yang menurutnya tanpa keteladanan dan perusak bangsa.

Baca Juga: Cara dan Langkah untuk Beli Pelatihan dengan Kartu Prakerja Gelombang 23 agar Dapat Rp3,4 Juta

"Sekarang 98 persen terpelajar, 2 persen buta huruf, malah muncul kawanan politisi perusak konstitusi. IRONI. Senior tanpa keteladanan kalian itu! Penjerumus perusak bangsa," kata Jansen Sitindaon, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @jansen_jsp.

Cuitan Jansen. Twitter @jansen_jsp

Diketahui, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan menyarankan agar masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) diperpanjang tiga tahun.

“Kalau misalnya ya beliau diperpanjang tiga tahun, mungkin sekali akan lebih baik, tiga tahun ya, sekali,” ujar Menko Luhut.

Baca Juga: Berunjuk Rasa Memprotes Invasi ke Ukraina, Lebih dari 750 Orang di Rusia Ditangkap

Adapun Luhut juga menyatakan bahwa masa jabatan Jokowi perlu diperpanjang, lantaran menurutnya kinerja Jokowi sangat baik, banyak pencapaian yang sudah dicapai.

“Kenapa, karena lihat kinerjanya dia lihat pribadinya, lihat apa yang sudah dicapai dan sekarang sedang bergerak naik ini, lihat keadaan sekarang ini,” kata Menko Luhut.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Twitter @jansen_jsp

Tags

Terkini

Terpopuler