Soal Ritual di IKN Nusantara, MS Kaban Singgung UUD 1945: Ini Negeri Bukan 'Negara Kendi Ritual Ilusi'

16 Maret 2022, 16:15 WIB
MS Kaban ikut memberikan komentar terkait dengan ritual menyatukan air dan tanah di Kendi Nusantara di IKN. /ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.

PR DEPOK – Belum lama ini, gubernur se-Indonesia membawa air dan tanah dari masing-masing daerahnya ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Sebagaimana diketahui, air dan tanah yang dibawa para gubernur itu kemudian dikumpulkan di sebuah wadah yang disebut ‘Kendi Nusantara’.

Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono sebelumnya menyampaikan penjelasannya terkait ritual ‘Kendi Nusantara’ itu.

Heru mengungkapkan bahwa tanah dan air tersebut berkaitan erat dengan istilah Nusantara itu sendiri.

Baca Juga: Akui Sempat Diberi Tas Mahal oleh Doni Salmanan, Atta Halilintar: Segera Saya Kembalikan ke Pihak Berwajib

Lebih lanjut, ia menjelaskan, dari ujung Aceh hingga Papua mempunyai kearifan lokal yang berbeda-beda dan beragam.

Tak butuh waktu lama, ritual ‘Kendi Nusantara’ itu sontak menuai reaksi publik, khususnya di media sosial.

Salah satu tokoh yang memberikan pandangannya yakni mantan Ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang (PBB), MS Kaban.

Disampaikan melalui akun Twitter-nya, @MSKaban3, ia menegaskan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) didirikan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

 

Baca Juga: Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja, Kenali Ciri-cirinya agar Dapat Terhindar

"Ingatkah saudara dalam pasal berapa UUD 45," kata MS Kaban, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Rabu, 16 Maret 2022.

Dengan demikian, mantan Menteri Kehutanan ini pun mengatakan bahwa NKRI bukan ‘Negara Kendi Ritual Ilusi’.

"Jadi ini negeri bukan ‘Negara Kendi Ritual Ilussi’,” pungkas politisi Partai Ummat ini mengakhiri cuitannya.

Cuitan MS Kaban.

Baca Juga: David de Gea Ungkap 'Masalah' Usai Manchester United Tersingkir dari Liga Champions di Old Traffords

Diketahui, salah satu Gubernur yang turut menghadiri ritual ‘Kendi Nusantara’ itu yakni Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

Ia membawa air dan tanah yang diambil dari tujuh sumber, di antaranya dari Panguripan, Jalatunda, dan Brantas.

Menurut penuturannya, ia membawa air dan tanah dari Keraton Barat dan Timur Majapahit, Kedaton, dan Gumitir.

Hal itu, kata Khofifah Indar Parawansa, sesuai dengan cita-cita Patih Gajah Mada dalam Sumpah Palapa.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Tags

Terkini

Terpopuler