Sentil Kabinet Jokowi, Rizal Ramli: Urus Ekonomi Rakyat, kok Malah Sibuk Nyopras-nyopres

17 Maret 2022, 10:55 WIB
Ekonom senior Rizal Ramli. /Antara

PR DEPOK - Ekonom senior Rizal Ramli kembali mengkritik kinerja kabinet yang dipimpin Jokowi.

Rizal Ramli menilai selama periode kedua kepemimpinan, Jokowi belum bisa mengatasi permasalahan ekonomi masyarakat.

Kritikan itu disampaikan Rizal Ramli melalui akun Twitter pribadinya @ramlirizal.

Baca Juga: Jepang akan Mencabut Aturan Pembatasan Pengunjung dan Melakukan Pelonggaran Mulai 21 Maret 2022

Cuitan Rizal Ramli soal masalah yang belum bisa diselesaikan Jokowi di periode keduanya. Twitter @RamliRizal

"Mas @jokowi jangan asyik main dan slogan kartu doang, Tolong urus masalah-masalah konkrit yang dihadapi rakyat!,” ujarnya seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com.

Rizal Ramli juga mengimbau Jokowi untuk memerintahkan jajarannya agar mengurus ekonomi masyarakat ketimbang Pilpres mendatang.

“Kasih inget itu Menko agar urus ekonomi rakyat,, gitu kok malah sibuk nyoprass-nyopress," katanya.

Baca Juga: Soal Minyak Goreng, Azzam Mujahid Sentil Jokowi: Tetiba Stok Melimpah tapi HET Dicabut, Memang Luar Biasa!

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Ekon) Airlangga Hartarto memastikan bahwa pemerintah terus memperhatikan situasi penyaluran dan ketersediaan minyak goreng di Tanah Air.

Dengan memperhatikan perkembangan situasi yang ada pemerintah memutuskan untuk menyubsidi harga minyak goreng curah sehingga masyarakat bisa mendapatkannya dengan harga Rp14.000 per liter.

“Dengan memperhatikan situasi global, di mana terjadi kenaikan harga-harga komoditas, termasuk minyak-minyak nabati dan di dalamnya juga termasuk minyak kelapa sawit, maka pemerintah memutuskan bahwa pemerintah akan menyubsidi harga minyak kelapa sawit curah, itu sebesar Rp14.000 per liter. Subsidi akan diberikan berbasis kepada dana dari BPDPKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit),” ujar Airlangga.

Baca Juga: Arti Status Menunggu Gelombang Ditutup pada Dashboard Kartu Prakerja Gelombang 24

Sedangkan untuk minyak goreng kemasan, imbuh Airlangga akan menyesuaikan dengan harga keekonomian.

“Harga kemasan lain, ini tentu akan menyesuaikan terhadap nilai keekonomian. Sehingga tentu kita berharap bahwa dengan nilai keekonomian tersebut, minyak sawit akan tersedia di pasar modern maupun di pasar tradisional atau pun di pasar basah,” ujarnya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Tags

Terkini

Terpopuler