Mendag Lutfi Akui Tak Bisa Melawan Mafia Minyak Goreng, Rizal Ramli: Memang Bukan Kelasnya

18 Maret 2022, 13:42 WIB
Ekonom senior Rizal Ramli soroti pernyataan Mendag Lutfi soal mafia minyak goreng. /Antara

PR DEPOK - Pengamat ekonomi Rizal Ramli menyebut Menteri Perdagangan atau Mendag Lutfi asal 'nyeplak' soal kelangkaan dan mafia minyak goreng.

Hal itu dikatakan Rizal Ramli menanggapi pernyataan Mendag Lutfi yang mengatakan jika ia tidak bisa melawan mafia minyak goreng dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI pada Kamis, 17 Maret 2018.

Rizal Ramli mengatakan, Mendag Lutfi bukan kelasnya untuk mengatasi mafia minyak goreng.

Baca Juga: Merasa Difitnah Danai Organisasi Teroris, Fadli Zon Tegas Bakal Ambil Langkah Hukum

"Memang bukan kelasnya Kelas lobbyst asal nyeplak. URAAA...!!! URAAA...!!!," kata Rizal Ramli seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Twitter @RamliRizal.

Cuitan Rizal Ramli soal Mendag Lutfi.

Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Mendag Lutfi mengaku tidak bisa melawan mafia minyak goreng yang menyebabkan kelangkaan di daerah.

Baca Juga: Harga Minyak Goreng Melambung Imbas HET Dicabut, Ridwan Kamil: Fenomena yang Buat Prihatin

Meski begitu, Mendag Lutfi menegaskan jika ia tidak akan menyerah pada mafia minyak goreng dan pangan.

"Saya pastikan saya tidak akan menyerah oleh mafia, spekulan, apalagi dalam keadaan harga-harga tinggi seperti ini," kata Mendag Lutfi.

Mendag Lutfi juga berjanji akan bekerja setengah mati untuk memastikan terjadi keadilan yang baik.

Dalam rapat dengar pendapat, Mendag Lutfi juga menduga puluhan juta liter minyak goreng diselundupkan ke luar negeri.

Baca Juga: Harga Minyak Goreng Melambung Imbas HET Dicabut, Ridwan Kamil: Fenomena yang Buat Prihatin

Penyelundupan ini, kata Lutfi, dilakukan melalui Jakarta, Medan, dan Surabaya, saat Harga Eceran Tertinggi (HET) masih ditetapkan Rp14.000 per liter untuk kemasan premium.

Dugaan itu muncul setelah Lutfi menemukan tidak adanya ketersediaan minyak goreng di pasar maupun supermarket di Medan.

Padahal data yang ia peroleh terdapat 25 juta distribusi minyak goreng ke kota tersebut beberapa waktu lalu.

Lutfi memgaku geram dengan tidak tersedianya minyak goreng di pasaran meskipun pihaknya telah menerbitkan kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO) agar harga jual minyak goreng bisa sesuai dengan HET paling mahal Rp14.000 per liter.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Twitter @RamliRizal Antara

Tags

Terkini

Terpopuler