PR DEPOK – Belum lama ini publik dihebohkan oleh kemunculan konten crazy rich yang memperlihatkan kekayaan atau flexing.
Namun konten kekayaan dari crazy rich tersebut mendapatkan teguran dari Gus Miftah.
“Jangan atas nama konten, kita menghalalkan segala cara, akhirnya kemudian kan si Rudi Salim akhirnya jujur kan di podcast Mas Deddy bahwa ternyata pembelian mobil mewah itu hanya bagian dari konten,” ujar Gus Miftah, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari YouTube Sambel Lalap pada 24 Maret 2022.
Sehingga menurut Gus Miftah bahwa konten yang mempertontonkan kekayaan ke depannya bisa menyulitkan pelaku. Dengan begitu konten tersebut tidak disarankan untuk dilakukan oleh siapapun.
Pasalnya, menurut Gus Miftah, masih banyak tema konten yang lain yang lebih bermutu dan mendidik.
“Saya pikir masih banyak kok konten-konten yang bermutu, konten-konten yang tidak harus kemudian membuat kita menderita dan lain sebagainya,” ujar Gus Miftah.
Kendati demikian, menurut Gus Miftah ke depannya akan ada kasus kakap melebihi kasus Doni Salmanan dan Indra Kenz.
“Dan ini mohon maaf, ini kasusnya dua orang ini IK (Indra Kenz) sama DS (Doni Salmanan) ini, ini dalam waktu seminggu dua minggu, lebih jeblok lagi,” ujar Gus Miftah.
Menurut Gus Miftah, kerugian yang dicapai dalam kasus seperti Doni Salmanan dan Indra Kenz mencapai triliunan rupiah.
“Karena akan ada banyak lagi persoalan-persoalan yang berkaitan dengan trading yang akan jeblug lagi dan ini nilainya lebih besar, tidak enam miliar tapi triliun,” ujar Gus Miftah.
Sehingga menurut Gus Miftah, aksi crazy rich yang melakukan flexing harus diakhiri dan menyarankan untuk hidup apa adanya.
“Akhiri flexing, akhiri flexing, akhiri akting di media, akhiri drama, udah lah hidup apa adanya, just be yourself,” ujar Gus Miftah.***