PR DEPOK - Lembaga Pendata Kualitas Udara, IQ Air menempatkan Jakarta pada posisi pertama sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara, IQ Air mencatat udara di Jakarta mencapai 188 atau memasuki kategori tidak sehat.
Perlu diketahui, kategori kualitas udara terburuk di dunia itu berada pada rentan indeks 151 hingga 2000 berdasarkan IQ Air.
Kemudian, konsentrasi polutan partikul matter (PM) 2.5 tercatat mencapai 25.4 kali di atas standar WHO, sehingga Jakarta tergolong udara tidak sehat.
Penetapan kota dengan udara terburuk di dunia ini ternyata bukan untuk pertama bagi Jakarta, IQ Air menyebut ibu kota Indonesia mencapai rata-rata 29,7 kilometer per kubik (m3).
Kemudian, pada 2018 kenaikan menjadi berlipat dengan rata-rata 45.3 mikrogram per meter kubik dan pada 2019 tetap naik menjadi 49.4 mikrogram per kubik.
Lalu, pada tahun 2020 mengalami penurunan menjadi 39.6 mikrogram per meter kubik seiring dengan pembatasan kegiatan masyarakat karena pandemi Covid-19.
Dinas Lingkungan Hidup menjelaskan alasan Jakarta jadi kota dengan udara terburuk di dunia karena suhu udara yang rendah dan tingkat kelembaban tinggi.
Baca Juga: Omicron BA 4 dan BA 5 Sudah Masuk ke Indonesia! Ini Hal yang Perlu Kamu Ketahui
Kedua hal tersebut menyebabkan polutan, sehingga memicu polusi udara di Jakarta pada Rabu, 15 Juni 2022 kemarin.
Kondisi tersebut menyebabkan kualitas udara di Jakarta dari pagi hingga siang membentuk kabut. Apalagi cuaca jakarta sedang rajin mendung.
Dengan kualitas udara itu Jakarta menempati posisi pertama, kemudian disusul Dubai di Uni Emiret Arab dengan indeks mencapai 160 dan di posisi ketiga diisi oleh kota Santiago di Chile mencapai indeks 158.***