Alasan Jokowi Kunjungi Rusia dan Ukraina Setelah Hadiri KTT G-7 di Jerman

25 Juni 2022, 14:55 WIB
Menlu Retno Marsudi mengungkap alasan Presiden Jokowi kunjungi Rusia dan Ukraina setelah hadiri undangan KTT G-7. /ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra.

PR DEPOK – Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) diundang dalam KTT Kelompok Tujuh (G-7) di Jerman sekaligus mengunjungi Ukraina dan Rusia.

Direncanakan, Presiden Jokowi akan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky di Kiev setelah mengikuti KTT G-7.

Kemudian, Jokowi akan melakukan perjalanan ke Moskow untuk bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Lantas apa alasan Jokowi diundang dalam pertemuan KTT G-7 meski bukan anggota dan bertemu dengan pemimpin Rusia dan Ukraina?

Baca Juga: Kemenag Soroti Tegas Kasus Promosi Minuman Keras 'Muhammad dan Maria' Holywings, Singgung SARA

Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi turut memberikan alasan terkait kunjungan Jokowi yang dilakukan dalam "situasi yang tidak normal".

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Straits Times, Retno mengatakan, bahwa Jokowi mencoba berkontribusi dan tidak tinggal diam atas konflik Rusia dan Ukraina yang semakin kompleks.

"Kunjungan Presiden menunjukkan kepeduliannya terhadap isu-isu kemanusiaan; (ia) berusaha berkontribusi untuk menanggulangi krisis pangan akibat perang, yang dampaknya dirasakan oleh semua negara, terutama negara berkembang dan berpenghasilan rendah, serta terus mendorong semangat damai," katanya.

Baca Juga: Daftar Obat yang Sering Diresepkan Dokter untuk Penderita Kolesterol Tinggi

Sebagai presiden G-20 saat ini dan anggota Grup Juara Grup Respons Krisis Global yang dibentuk oleh Sekretaris Jenderal PBB, Jokowi akan menjadi pemimpin Asia pertama yang mengunjungi Rusia dan Ukraina di tengah perang yang sedang berlangsung.

Jokowi akan menghadiri KTT G-7 dari 26 Juni hingga 27 Juni 2022 sebelum melakukan perjalanan ke Kiev dan Moskow dan mengakhiri perjalanan luar negerinya di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Indonesia memang bukan anggota G-7, tetapi diundang oleh tuan rumah KTT Jerman sebagai salah satu negara mitra blok bersama dengan Argentina, India, Senegal dan Afrika Selatan.

Baca Juga: Kriteria Penerima Bansos BPNT Rp2,4 Juta, Buruan Input Nama Lengkap di Link Ini agar Dapat Kartu Sembako

Adapun anggota G-7 terdiri dari Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat (AS).

Dalam kunjungannya, Jokowi kemungkinan akan membahas masalah langkah Rusia untuk memblokir Odesa, yang secara tajam memotong pengiriman makanan dari Ukraina, produsen utama beberapa komoditas dunia seperti gandum dan jagung.

Kantor berita Rusia, TASS, sebelumnya melaporkan bahwa Jokowi dijadwalkan bertemu dengan Vladimir Putin pada 30 Juni.

Baca Juga: Aplikasi PeduliLindungi Jadi Alat Pembelian Minyak Goreng Curah, Bagaimana jika Tak Punya? Simak Penjelasannya

Seperti diketahui, pertemuan 20 ekonomi utama dunia atau G-20 tahun ini telah diselimuti oleh perang Ukraina-Rusia.

Indonesia selaku tuan rumah G-20 berusaha mencari keseimbangan kepentingan di antara anggota, terutama di tengah ancaman dari beberapa negara Barat untuk memboikot KTT dan mendorong untuk mengecualikan Rusia.

Pada April lalu, Indonesia mengatakan akan mengundang Zelensky ke KTT Pemimpin G-20 di Bali pada bulan November, tetapi menegaskan bahwa mereka tidak akan menarik kembali undangannya kepada Vladimir Putin.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Straits time

Tags

Terkini

Terpopuler