Terkait Hasil Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J, PDFI Jelaskan 2 Luka Tembakan Fatal dan Dugaan Bekas Kekerasan

22 Agustus 2022, 19:58 WIB
Ketua Tim Dokter Forensik, dr Ade Firmansyah mengungkapkan hasil autopsi ulang jenazah Brigadir J dengan mengungkap adanya 2 luka akibat tembakan fatal dan dugaan bekas kekerasan. /PMJ News/Fajar/

PR DEPOK - Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) hari ini mengumumkan hasil autopsi ulang jenazah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J kepada publik.

Berdasarkan hasil autopsi ulang tersebut, Ketua Tim PDFI, Ade Firmansyah Sugiharto menyebut adanya lima tembakan masuk dan empat tembakan keluar di tubuh Brigadir J.

Dia menilai dua luka tembakan di antaranya merupakan yang paling fatal, sehingga membuat Brigadir J meninggal dunia.

Baca Juga: Tim Forensik Beberkan Hasil Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J: Ada 5 Luka Tembak Masuk dan 4 Keluar

"Ada dua luka yang fatal tentunya, yaitu daerah dada dan kepala," kata Ade Firmansyah di Mabes Polri seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari ANTARA pada Senin, 22 Agustus 2022.

Meski keseluruhan luka tembak tersebut tidak berkaitan dengan jumlah peluru yang ditembakkan, tetapi menurutnya terdapat lima luka tembak yang masuk, dan empat luka tembak yang keluar.

Dengan demikian, ada satu peluru yang ternyata bersarang di tubuh mendiang Brigadir J, tepatnya di bagian tulang belakang.

Baca Juga: Buntut Kasus Pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo Diberhentikan Secara Tak Hormat sebagai Anggota Polri

"Dari empat tembakan keluar, ada satu yang bersarang di tulang belakang, dekat tulang belakang," ujarnya.

Tim Kedokteran Forensik sebelumnya tak menyelidiki jumlah tembakan karena hal itu merupakan kewenangan penyidik, termasuk juga tidak menyelidiki jenis senjata api yang diguunakan dan arah tembakannya.

Sebab hasil autopsi ulang itu dilakukan hanya untuk memastikan tidak adanya luka-luka selain luka tembakan, lantaran senjata api yang ditemukan di tubuh Brigadir J.

Ade Firmansyah pun menjelaskan bahwa Tim Kedokteran Forensik bekerja secara independen memeriksa arah masuknya anak peluruh ke tubuh, dan bagaimana lintasan peluru tersebut keluar dari tubuh.

Baca Juga: Cara Cek Daftar Nama Penerima BPNT 2022 Online Lewat Link cekbansos.kemensos.go.id

Kemudian menurutnya, Tim Forensik juga menelusuri tempat-tempat yang sesuai dengan informasi dari pihak keluarga terkait adanya tanda-tanda kekerasan.

Namun berdasarkan hasil autopsi ulang, ia memastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan selain senjata api pada tubuh Brigadir J.

"Kami sudah pastikan dengan keilmuan forensik yang sebaik-baiknya bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan selain senjata api pada tubuh korban," tutur Ade Firmansyah.

Baca Juga: Sinopsis Non-Stop, Aksi Marsekal Udara Amerika Hentikan Teror Mematikan di Pesawat Trans-Atlantik

Tak hanya itu, ia juga memastikan bahwa tidak ada kuku pada jenazah Brigadir J yang dicabut atau tulang yang patah.

Adapun terkait posisi organ tubuh yang berpindah tidak pada tempatnya menurutnya merupakan bagian dari tindakan autopsi.

"Semua tindakan autopsi pasti ada organ-organ itu akan dikembalikan ke tubuhnya. Namun memang harus ada pertimbangan-pertimbangan, baik itu misalnya adanya bagian-bagian tubuh yang terbuka, sehingga pada saat jenazah itu akan ditransportasikan akan dilakukan pertimbangan-pertimbangan seperti itu," ucapnya menjelaskan.

Baca Juga: BLT Ibu Hamil dan Balita Cair Agustus 2022, Segera Cek Bansos PKH Tahap 3 Online Lewat Link Berikut!

Lalu Ade Firmansyah mengungkapkan pula terkait jari yang luka, yang ternyata akibat arah alur lintasan anak peluru yang mengenai tubuh Brigadir J.

Sementara untuk luka di wajah, menurutnya itu terjadi karena ricochet atau sambaran peluru.

Dia berharap laporan forensik yang sudah diserahkan kepada Bareskrim Polri itu bisa membantu penyidik untuk membuat kasus ini semakin terang.

"Alhamdulillah kami bisa menyelesaikan dalam empat minggu kurang, supaya bisa membantu penyidik dalam membuat terang perkara ini, supaya tidak ada lagi keragu-raguan penyidik tentang kejadin ini," kata Ade Firmansyah.***

Editor: Wulandari Noor

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler