PR DEPOK – Beberapa waktu lalu beredar sebuah video di media sosial yang menunjukkan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menaiki pesawat kelas ekonomi.
Sontak aksi pejabat tinggi negara tersebut menjadi viral dan menyita perhatian dari warganet.
Warganet menilai, aksi Moeldoko naik pesawat kelas ekonomi tersebut merupakan bentuk citra membumi yang ditunjukkan oleh dirinya sebagai pejabat tinggi negara.
Beberapa warganet pun turut mengaitkan tindakan Moeldoko tersebut sebagai upaya pencitraan untuk maju dalam bursa capres cawapres Pemilu 2024.
Baca Juga: Pengamat Nilai Parpol Perlu Usung Figur Alternatif Jadi Capres, Jangan yang Sekadar Populer
Moeldoko lantas memberikan tanggapan atas isu tersebut dalam program ‘Klarifikasi’ yang diselenggarakan Forum Pimred Pikiran Rakyat Media Network (PRMN).
Moeldoko menyampaikan, bahwa tindakannya menaiki pesawat kelas ekonomi merupakan hal biasa.
“Saya naik pesawat itu (kelas ekonomi) sudah berkali-kali. Ga ada masalah. Naik kereta juga begitu. Saya gelantungan (naik kereta) SMP dulu,” kata Moeldoko.
Baca Juga: Pantang Menyerah, Prabowo Subianto Siap Maju Kembali Jadi Capres di Pilpres 2024
Moeldoko menganggap respon publik atas aksinya naik pesawat kelas ekonomi berlebihan.
Moeldoko mengaku, bahwa dirinya merupakan orang yang praktis dan akan menaiki kendaraan apapun jika diperlukan.
Sehingga, menurutnya aksi menaiki pesawat kelas ekonomi tersebut bukan merupakan tindakan untuk membangun citranya di mata publik.
“Saya orangnya praktis. Perlu naik taksi, ya naik taksi. Kalo perlu naik ojek, ya naik ojek. Tidak ada yang berlebihan bagi saya dan saya tidak membangun citra dengan itu,” ujar Moeldoko.
Lebih lanjut, Moeldoko turut menyikapi perihal apabila dirinya diajak untuk menjadi capres atau cawapres Pemilu 2024.
Menurutnya, saat ini dirinya tengah fokus bekerja dengan jabatannya sebagai KSP sesuai perintah Presiden Jokowi.
“Kita ini sebagai prajurit, sebagai anak buah pak Jokowi. Perintah pak Jokowi sangat jelas, para menteri kerja yang baik, fokus pada tugas masing-masing,” kata Moeldoko.
Meski demikian, Moeldoko tetap menghargai kebebasan apabila ada masyarakat yang mendorong atau mendeklarasi dirinya untuk masuk dalam bursa capres atau cawapres 2024.***