Update Tragedi Kanjuruhan, TGIPF: Rekaman CCTV Hilang Selama 3 Jam 21 Menit

18 Oktober 2022, 12:47 WIB
Suporter Borussia Dortmund beri dukungan kepada korban peristiwa Tragedi Kanjuruhan. /Instagram/schwatzgelbde/

PR DEPOK - Tragedi Stadion Kanjuruhan masih meninggalkan luka dan trauma bagi korban, keluarga, dan para pecinta bola di Tanah Air.

Sudah lebih dari 10 hari tragedi terjadi, tetapi penyelidikan atas kerusuhan yang mengambil ratusan nyawa itu masih berjalan.

Baru-baru ini Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kajuruhan menemukan kenjanggalan dalam video CCTV di lokasi kejadian.

Baca Juga: Ada Dugaan Penghentian Biaya untuk Korban Kanjuruhan, Komnas HAM: Kami Telusuri

TGIPF mengungkapkan jika rekamanan CCTV yang berada di lobi utama dan area parkir telah dihapus dengan durasi 3 jam 21 menit.

Hal itu terungkap dalam laporan TGIPF yang disampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam laporan itu disebutkan, CCTV merekam pergerakan rangkaian Barracuda ang akan melakukan evakuasi Tim Persebaya.

Baca Juga: Pasca Tragedi di Kanjuruhan, Polisi Tidak Akan Gunakan Gas Air Mata dalam Amankan Pertandingan

"Pergerakan awal rangkaian Barracuda yang akan melakukan evakuasi Tim Persebaya, dapat terekam melalui CCTV yang berada di Lobby utama dan Area Parkir," kata TGIPF dalam laporannya seperti dilihat pada Senin 17 Oktober 2022.

Dalam rekaman CCTV yang diterima, TGIPF video hanya menunjukan durasi 1 jam 21 menit dan terpotong cukup lama.

"Rekaman CCTV tersebut mulai dari pukul 22.21.30 dapat terekam dengan durasi selama 1 jam 21 menit, dan selanjutnya rekaman hilang (dihapus) selama 3 jam, 21 menit, 54 detik, kemudian muncul kembali rekaman selama 15 menit," tuturnya lagi, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari PMJ News.

Baca Juga: Hasil Investigasi Tragedi Kanjuruhan Diserahkan kepada Jokowi, Mahfud MD: Tugas TGIPF Sudah Rampung

Dengan hilangnnya durasi rekaman tersebut, menghambat tugas TGIPF dalam mencari fakta yang sebenarnya terjadi di Stadion Kanjuruhan.

"Hilangnya durasi rekaman CCTV menyulitkan atau menghambat tugas tim TGIPF untuk mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi," katanya menjelaskan.

Saat ini pihak TGIPF pun tengah meminta rekaman CCTV lengkap dari pihak kepolisian, untuk melanjutkan pencarian fakta di hari tragedi Kanjuruhan terjadi.***

Editor: Rahmi Nurfajriani

Tags

Terkini

Terpopuler