PR DEPOK – Google Doodle hari ini menampilkan wajah dari salah satu Pahlawan Nasional, Raja Ali Haji.
Raja Ali Haji merupakan tokoh penting di dunia Melayu, sastrawan besar tanah melayu dan peletak sejarah Bahasa Indonesia.
Raja Ali Haji juga seorang cendekiawan, ulama yang berpengaruh terhadap wacana dan tradisi pemikiran di dunia Melayu serta penulis tersohor negeri lancang kuning melayu Riau dan kepulauan pada abad ke-19.
Baca Juga: BLT BBM 2022 Tahap 2 Cair Bulan Ini! Simak Cara Dapatkan Bantuan Rp600.000 di Sini
Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari rajaalihaji.com, nama lengkap Raja Ali Haji adalah Raja Ali al-Hajj ibni Raja Ahmad al-Hajj ibni Raja Haji Fisabilillah bin Opu Daeng Celak alias Engku Haji Ali ibni Engku Haji Ahmad Riau.
Beliau lahir pada tahun 1808 di pusat Kesultanan Riau-Lingga di Pulau Penyengat (Provinsi Kepulauan Riau).
Sementara itu, tahun meninggal sang sastrawan masih menjadi perdebatan hingga saat ini. Namun, beliau diperkirakan meninggal pada 1873 di Pulau Penyengat dan dimakamkan di Pemakaman Engku Putri Raja Hamidah, di luar bangunan utama Makam Engku Putri.
Baca Juga: Buka Link cekbansos.kemensos.go.id Sekarang, Penerima PKH 2022 Bisa Dicek Modal KTP dan HP
Pemikirannya sangat berpengaruha terhadapa pemikiran dunia Melayu yang sangat kentara melalui karya sastra yang dijadikan rujukan dalam tradisi penulisan klasik maupun modern.
Karya Raja Ali Haji yang terkenal adalah Gurindam Dua Belas yang diabadikan di sepanjang dinding bangunan makamnya, sehingga setiap pengunjung yang datang ke makamnya dapat membaca serta mencatat karya maha agung tersebut.
Raja Ali Haji sebenarnya berasal dari keturunan Bugis. Garis keturunan ini berasal dari neneknya (Opu Daeng Celak)yang berasal dari bugis yang kemudian menetap di Riau dan memperoleh jabatan sebagai Yang Dipertuan Agung (Pembantu Sultan dalam urusan pemerintahan).
Raja Ali Haji mempunyai 17 orang anak putra dan putri.
Baca Juga: Indonesia Alami Lonjakan Covid-19, 30 Provinsi Alami Kenaikan Kasus hingga 78 Persen Sepekan
Raja Ali Haji memperoleh pendidikan dari ayahnya sendiri serta dari lingkungan istana Kesultanan Riau-Lingga di Pulau Penyengat.
Pada masa itu, Kesultanan Riau-Lingga dikenal sebagai pusat kebudayaan Melayu yang giat mengembangkan bidang agama, bahasa dan sastra.
Karena Raja Ali Haji merupakan bagian dari keluarga besar kesultanan sehingga ia berkesempatan langsung bertemu dengan tokoh-tokoh ulama yang datang ke Pulau Penyengat.
Baca Juga: PKH 2022 Masih Cair Hari Ini hingga Rp750.000, Siapa Saja Penerimanya? Cek Sekarang di Sini
Ia memiliki kecerdasan di atas rata-rata dengan belajar Al Quran, Hadist dan ilmu agama lainnya.
Raja Ali Haji juga pernah belajar di Betawi pada tahun 1822, juga pernah belajar bahasa arab dan ilmu agama di Mekkah pada tahun 1828.
Pada tanggal 10 November 2024, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional.
Buku karya Raja Ali Haji berjudul Kitab Pengetahuan Bahasa yang selesai ditulis tahun 1851 M dicetak di Singapura tahun 1925 M.
Karya Raja Ali Haji tersebut kemudian ditetapkan dalam Kongres Pemuda Indonesia 28 Oktober 1928 sebagai bahasa nasional (Indonesia) .
Atas dasar kontribusi inilah beliau mendapat penghargaan berupa anugerah gelar Pahlawan Nasional.***