Profil Singkat dari 5 Tokoh yang Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional pada Tahun 2022 oleh Presiden Jokowi

8 November 2022, 14:53 WIB
Profil singkat 5 tokoh pahlawan nasional tahun 2022 /Instagram @kemensosri

PR DEPOK- Yuk, kenalan dengan lima tokoh yang dianugerahi gelar pahlawan nasional pada tahun 2022 oleh Presiden Jokowi.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 7 November 2022 telah menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada lima sosok tokoh terkenal di tanah air.

Alasan diberikannya gelar pahlawan nasional kepada lima sosok tokoh tersebut, karena telah memberikan peran yang besar terkait memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: 5 Tanda Ini Menunjukkan bahwa Anda Memiliki Hubungan yang Kuat

Penganugerahan gelar pahlawan nasional diberikan Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, yang didasarkan pada keputusan Presiden No.9/TK Tahun 2022 tentang penganugerahan gelar pahlawan nasional.

Berikut, profil singkat dari lima tokoh yang dianugerahi gelar pahlawan nasional pada tahun 2022 yang dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Instagram Kemensos @kemensosri.

1. DR dr HR Soeharto dari Jawa Tengah

DR R Soeharto lahir di Tegalgondo pada 24 Desember 1908, ia merupakan lulusan dari Bataviase Geneeskundige Hoogeschoo (saat ini menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia) pada tahun 1942.

Baca Juga: Ludes dalam 30 Menit, Ini Daftar Harga Tiket Konser Sheila On 7 Bertajuk Tunggu Aku di Jakarta

DR R Soeharto kemudian dipercaya menjadi dokter pribadi Presiden Soekarno, selain itu dia juga dipercaya oleh Moh. Hatta untuk mengelola politeknik yang melayani kesehatan khususnya para tukang becak.

Jasa yang tidak terlupakan dari DR R Soeharto adalah merupakan salah satu sosok yang memproklamirkan berdirinya Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Selain itu, dia juga merupakan sosok penggagas pembentukan organisasi Perkumpulan Keluarga Bencana Indonesia (PKBI) yang saat ini dikenal sebagai BKKBN.

Baca Juga: Link Streaming Gerhana Bulan Total, Bisa Menjadi Alternatif untuk Menyaksikan Gerhana Saat Cuaca Mendung

2. KGPAA Paku Alam VIII dari Daerah Istimewa Yogyakarta 

KGPAA Paku Alam VIII lahir di Yogyakarta pada tanggal 10 April 1910. Paku Alam VIII merupakan sosok berjasa terhadap kemerdekaan Indonesia.

Saat itu, Paku Alam VIII menyadari bahwa adanya upaya adu domba yang dilakukan pihak Jepang. Kemudian dia berinisiatif melakukan kerjasama dengan Hamengku Buwono IX menghadapi Jepang.

Baca Juga: Drakor Curtain Call Capai Lonjakan Rating, Cheer Up Ditunda dan Drama Behind Every Star Ikut Dalam Persaingan

Tepat pada tanggal 27-29 Desember 1945 seusai kemerdekaan Indonesia, pasukan NICA berupaya melakukan operasi militer di Jakarta.

Kemudian Paku Alam VIII dan Hamengku Buwono IX menawarkan Yogyakarta sebagai ibu kota sementara dengan disertai jaminan keamanan.

3. dr Raden Rubini Natawisastra dari Kalimantan Barat

dr Raden Rubini Natawisastra lahir di Bandung pada tanggal 31 Agustus 1908. Pada 7 Juli 1930, Rubini diangkat menjadi dokter pegawai negeri yang saat ini dikenal sebagai Rumah Sakit Ciptomangunkusumo.

Baca Juga: PT Gudang Garam Terbakar Selama 6 Jam, Hanguskan Setiap Bangunan Pabrik

Rubini kemudian menjalani misi kemanusiaan sebagai dokter keliling di daerah terpencil di perdalaman Kalimantan Barat tanpa membedakan golongan status.

Misinya itu pun berhasil membuat Rubini berjuang menurunkan angka kematian ibu dan anak saat melahirkan dengan persalinan tradisional.

Selain sebagai dokter, Rubini ternyata sempat terjun ke dunia politik bersama Partai Indonesia Raya (Perinda) di Kalimantan Barat untuk sama-sama memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Sayangnya Rubini gugur di tangan Jepang pada tahun 1944 saat berjuang melawan penjajah di tengah profesinya sebagai dokter.

Baca Juga: Contoh Deskripsi Diri untuk Pelamar P1, P2, P3, dan Pelamar Umum dalam Seleksi PPPK Guru 2022

4. Haji Salahuddin Bin Talabuddin dari Maluku Utara

Haji Salahuddin Bin Talabuddin lahir di Patani pada 1887. Salahuddin merupakan seorang pendakwah agama Islam, dalam dakwahnya itu dia berupaya menyatukan umat Islam di Indonesia untuk menentang penjajahan Belanda.

Karena kegiatannya itu, Salahuddin tidak disukai polisi Belanda di Salawati. Dia juga sempat difitnah membunuh anaknya yang membuat Salahuddin diasingkan ke Sawah Lunto.

Baca Juga: 25 Link Twibbon Hari Pahlawan 10 November 2022 Gratis dan Terbaru, Keren untuk Dipasang di Media Sosial

Sepulang dari pengasingan, Salahuddin bergabung dengan organisasi Syarikat Jamiatul Iman Wal-Islam (SJII) dalam upaya menyuarakan anti Belanda.

Sayangnya pada tahun 1948, Salahuddin dijatuhi hukuman mati oleh pihak Belanda. Sehingga dia dinyatakan wafat pada 6 Juni 1948 di kota Ternate.

5. K H Ahmad Sanusi dari Jawa Barat

K H Ahmad Sanusi lahir di Sukabumi pada 18 September 1888. Dia adalah seorang ulama dan juga pemimpin politik dalam berjuang melawan pemerintah kolonial Belanda.

Baca Juga: 22 Link Twibbon Terpopuler Hari Pahlawan 2022 yang Cocok untuk Dibagikan di Media Sosial

Jasa lain dari K H Ahmad Sanusi, yaitu telah melahirkan gagasan besar dalam menunjang pembangunan bangsa dan negara di pendidikan Islam.

Lalu pada masa pemerintahan kolonial Jepang, K H Ahmad Sanusi aktif membangun organisasi pasukan sukarela Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor dan Sukabumi.

Kemudian pada tahun 1944 diangkat sebagai anggota BPUPKI. Setelah Indonesia dia tidak pernah menyerah berjuang melawan musuh walau terus menerus ditetapkan sebagai tahanan kota.

Baca Juga: Bocoran Pencairan KJP Plus November 2022, Cek Penerima di Sini untuk Dapatkan Bonus Manfaat

K H Ahmad Sanusi dilaporkan meninggal dunia pada 31 Juli tahun 1950 dan dimakamkan di Sukabumi, Jawa Barat.***

Editor: Tuti Riyanti

Sumber: Instagram @kemensosri

Tags

Terkini

Terpopuler