PR DEPOK- Kabar meningkatkannya pasien Covid-19 di Indonesia periode bulan November 2022 membuat pemerintah pusat Kembali menaikan sinyal waspada.
Pasalnya virus Omicron XBB sudah masuk ke Indonesia. Virus tersebut dinilai cepat menular 1,7 kali lebih cepat dibandingkan varian Omicron, Delta, dan Alpha.
Meski tidak memiliki gejala yang parah, masyarakat masih dihimbau untuk tetap mematuhi protokol kesehatan terkhusus menjalani vaksinasi penguat (booster).
Baca Juga: Kapan Manga Sasuke Retsuden Chapter 3 Rilis? Intip Spoiler Terbarunya Beserta Link Baca di Mangaplus
Dilansir Pikiranrakyat-Depok.com dari PMJ News, Menkes Budi Gunadi Sadikin memprediksikan puncak kasus Omicron XBB di tanah air bakal terjadi pada bulan Desember 2022 atau paling lambat Januari 2023.
Sementara itu, mengenai pola bertambahnya kasus positif Covid-19 pada puncak diprediksi bakal bertambah hingga 20.000 kasus dalam sehari.
Prediksi itu merujuk pada gelombang kasus Omicron XBB yang sedang menyerang negara Singapura saat ini.
Baca Juga: Resep Tradisional yang Ampuh Turunkan Kolesterol Jahat Menurut dr Zaidul Akbar, Cuman Pakai Buah Ini
"Kalau mengikuti pola Singapura harusnya dalam satu bulan ke depan ini akan naik mendekati 20.000 per hari,” ujar Budi dalam rapat bersama Komisi IX DPR RI.
Lebih Lanjut menurut Budi, virus Omicron XBB memang memicu kenaikan kasus yang cepat, tapi tidak menimbulkan dampak yang besar pada angka rawat inap dan kematian.
Saat ini kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia pada Rabu, 9 November 2022 telah bertambah 6.186 kasus. Sehingga akumulasi positif Covid-19 saat ini sebanyak 6.537.907 kasus.
Meski demikian, Budi memastikan pihaknya telah mempersiapkan diri dengan menyiagakan fasilitas kesehatan bila sewaktu-waktu kasus Omicron membludak di seluruh daerah.***