PR DEPOK - Akibat cuaca ekstrim akhir-akhir ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau kepada masyarakat agar waspadai banjir rob, yang berpotensi terjadi di wilayah pesisir Indonesia pada 14-26 Februari 2023.
Menurut Kepala Pusat Meteorologi Maritim Eko Prasetyo, masyarakat diminta selalu waspada serta siap siaga dalam mengantisipasi dampak air laut.
"Masyarakat diimbau selalu waspada dan siaga, untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut," Kata Eko dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara.
Baca Juga: Simak Info Jadwal SIM Keliling Kota Depok Besok, Rabu 15 Februari 2023
Banjir rob yang berpotensi di sejumlah wilayah pesisir Indonesia itu, menurutnya karena seiring dengan adanya fenomena fase bulan baru atau "super new moon".
Bersamaan dengan itu, juga karena jarak terdekat bulan ke bumi (perigee), yang terjadi pada tanggal 20 Februari 2023, sehingga berpotensi meningkatkan ketinggian air laut secara maksimum.
Berdasarkan dari pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir rob akan berpotensi terjadi pada beberapa wilayah pesisir di Indonesia.
Diantaranya seperti pesisir Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, utara DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Selain itu, kondisi serupa juga akan berpotensi terjadi di pesisir Bali, NTT, NTB, Kalimantan Barat, serta Kalimantan Tengah.
Kemudian Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Maluku, utara Papua, dan Papua Selatan.
Baca Juga: KUR BRI 2023 Rp50 Juta Tanpa Bunga Dibuka Februari? Cek Syarat dan Dokumen yang Dibutuhkan
"Potensi banjir rob akan berbeda waktu, hari, dan jam pada setiap wilayah," ucapnya.
Ia mengingatkan, potensi banjir rob secara umum dapat berdampak pada aktivitas masyarakat, di sekitaran pelabuhan dan pesisir.
Aktivitas tersebut, yakni seperti bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.
Di sisi lain, Eko mengimbau kepada masyarakat pesisir, agar mewaspadai gelombang tinggi hingga empat meter, yang berpotensi di beberapa wilayah perairan Indonesia, pada 14-15 Februari 2023.
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir pantai untuk selalu waspada," ujarnya.***