BMKG Deteksi Bibit Siklon Tropis 91P dan 99W yang Pengaruhi Cuaca di Indonesia

17 Februari 2023, 21:02 WIB
ILUSTRASI - BMKG menyebut bahwa mereka mendeteksi adanya bibit siklon tropis 91 P dan 99W, di mana siklon itu akan pengaruhi cuaca di Indonesia. /Pexels/Robyn W

PR DEPOK - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mendeteksi kemunculan dua bibit siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia, yaitu siklon tropis 91 P dan 99W.

BMKG mencatat bahwa kedua bibit siklon tropis ini mempengaruhi cuaca dalam beberapa hari ke depan di Indonesia.

Deputi Meteorologi Guswanto menjelaskan, bibit siklon tropis 91P terpantau di Teluk Carpentaria selatan Papua, sedangkan bibit siklon tropis 99W di Laut Filipina sebelah utara Papua Barat.

Bibit siklon tropis 91P terpantau berkecepatan angin maksimum 30 knot dan tekanan udara minimum sebesar 1003.2 milibar (mb) yang bergerak ke arah Selatan Barat Daya.

Baca Juga: Dijadwalkan Cair hingga Maret 2023, Bansos PKH Tahap 1 Bisa Dicek dengan Login cekbansos.kemensos.go.id

"Potensi bibit siklon tropis 91P diperkirakan tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan dalam kategori rendah," kata Guswanto di Jakarta, pada Jumat, 17 Februari 2023 seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Sedangkan bibit siklon tropis 99W dengan kecepatan angin maksimum 15 knot dan tekanan udara minimum sebesar 1007.9 mb terpantau bergerak ke arah Barat Laut.

Bibit siklon tropis 99W juga diperkirakan tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan dalam kategori rendah.

Guswanto menjelaskan, kedua bibit siklon tropis tersebut berdampak tidak langsung pada cuaca di Indonesia, misalnya hujan lebat disertai kilat dan atau petir, angin kencang, hingga gelombang tinggi.

Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 48 Resmi Dibuka, Simak Cara Daftarnya

BMKG menjelaskan bahwa bibit siklon tropis 91P berpotensi menyebabkan hujan sedang hingga lebat disertai kilat dan atau petir hingga angin kencang.

Sebelumnya, BMKG sudah mengimbau masyarakat yang bermukim di sekitar pesisir agar waspada akan gelombang tinggi.

BMKG memprediksi gelombang tinggi mencapai enam meter terjadi pada 17 sampai 18 Februari 2023 mendatang karena pola angin di wilayah Indonesia bagian utara hingga selatan.

Wilayah yang terpantau kecepatan angin tertinggi, yakni di Laut Natuna Utara, Selat Makassar bagian selatan, dan perairan Kotabaru.

Baca Juga: Bansos PKH Tahap 1 Cair Februari 2023? Simak Info Pencairan Sebelum Login cekbansos.kemensos.go.id

BMKG mencatat gelombang yang akan terjadi di Indonesia berada di ketinggian 1,25 sampai 6 meter.

Gelombang setinggi 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di Selat Makassar bagian tengah-selatan, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, perairan Pulau Sawu-Kupang-Pulau Rote, Laut Sawu, Teluk Bone, Laut Sulawesi, perairan Kepulauan Sitaro, perairan Bitung, Laut Maluku bagian selatan, Laut Seram, Laut Banda, perairan Kepulauan Sermata-Kep. Tanimbar, perairan Kepulauan Kei, Kep. Aru, perairan Sorong-Amamapare-Yos Sudarso, Laut Arafuru bagian timur, perairan utara Papua Barat-Papua, Samudra Pasifik Utara Papua Barat-Papua, perairan barat Aceh-Kepulauan Nias, Samudra Hindia Barat Aceh-Lampung, perairan barat Kepulauan Mentawai-Lampung, perairan selatan Kepulauan Anambas-Natuna, Laut Natuna, perairan timur Kepulauan Bintan-Kepulauan Lingga, Laut Jawa, perairan utara Jawa Barat-Jawa Timur, perairan selatan Kalimantan.

Baca Juga: Bansos Kemensos 2023: PKH dan BPNT Cair Bulan Februari, Cek Nama Penerima di cekbansos.kemensos.go.id

Selanjutnya, gelombang lebih tinggi sekitar 2,5-4 meter berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, perairan utara Sabang, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten-Sumbawa, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, perairan selatan Pulau Sumba, Samudra Hindia Selatan Banten-NTT, perairan utara Kepulauan Anambas-Natuna, perairan Kepulauan Sangihe, Laut Maluku bagian utara, perairan Halmahera, Laut Halmahera.

Sementara gelombang tinggi 4-6 meter berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara, perairan Kepulauan Talaud, dan Samudra Pasifik Utara Halmahera.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler