PR DEPOK - Kebakaran yang terjadi di Depo Pertamina Plumpang mengakibatkan kerusakan parah di sekitar area tersebut.
Tidak hanya menelan korban jiwa, kebakaran di Depo Pertamina Plumpang itu juga menghanguskan bagunan di sekitarnya.
Tercatat, korban meninggal dunia akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang terjadi pada Jumat lalu, sebanyak 18 orang dan puluhan lainya luka-luka.
Akibat dari kebakaran Depo Pertamina Plumpang ini, setidaknya ada 1.085 jiwa yang terdampak kebakaran harus mengungsi di tenda-tenda darurat, serta di beberapa tempat yang telah di sediakan sebagai penampungan sementara.
Erick Thohir, sebagai Menteri BUMN, mengatakan bahwa pertamina siap untuk memindah Depo Pertamina Plumpang ke tanah Pelindo.
"Kilang akan pindah ke tanah Pelindo, kita sudah koordinasi dengan Pelindo, itu lahannya akan siap dibangun akhir 2024, pembangunan diperlukan 2 sampai 2 setengah tahun, artinya masih ada waktu kurang lebih 3 tahun setengah," kata Erick Thohir, dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Antara.
Sebelumnya, Presiden Jokowi meninjau langsung ke tempat kebakaran.
Setelah itu Presiden memberikan intruksi kepada Menteri BUMN dan Gubernur DKI untuk merelokasi Depi Pertamina atau penduduk sekitar.
Relokasi direncanakan dengan anggapan bahwa lokasi tersebut sangat berbahaya apabila masih berdampingan seperti itu.
Jarak yang cukup dekat antara Depo Pertamina Plumpang dengan pemukiman warga, menjadikan api dari pusat kebakaran mudah merembet ke pemukiman penduduk.
Depo Plumpang sendiri telah beroperasi sejak 1974, dengan daya tampung bahan bakar minyak sebesar, 292.889 kiloliter.***