Dianggap 'Hantu yang Terasing', Peneliti Jerman Timo Duile Ajak Masyarakat Modern Belajar dari Kuntilanak

18 Maret 2023, 06:13 WIB
Peneliti dan pengajar dari Universitas Bonn, Jerman, Timo Duile. /Dok Pribadi Timo Duile

PR DEPOK - Siapa yang tidak tahu kuntilanak? Kuntilanak adalah salah satu konsep hantu atau setan yang melekat dengan dinamika peradaban masyarakat melayu, termasuk di Indonesia.

Kemelekatan tersebut terlihat dalam legenda pendirian kota Pontianak, Kalimantan Barat. Menurut tradisi oral masyarakat Pontianak, kota ini berdiri karena Sultan Alkadrie berhasil mengusir kuntilanak dengan meriam.

Berangkat dari legenda tersebut, peneliti dan pengajar dari Universitas Bonn, Jerman, yaitu Timo Duile mengembangkan sebuah penelitian tentang kuntilanak dari perspektif antropologis.

Baca Juga: Hasil Drawing Liga Champions: Wakil Italia Diuntungkan? Simak Jadwal Perempat Final, Semifinal hingga Final

Timo Duile mengatakan pengetahuannya tentang kuntilanak berawal saat sedang tinggal di Pontianak, Kalimantan Barat pada 2014. Saat itu, ia sedang meneliti soal konsep alam dalam wawasan masyarakat dan aktivis Dayak untuk kepentingan studi lanjutnya.

"Sebenernya itu cerita panjang, saya di Kalimantan barat tahun 2014. Waktu itu saya meneliti konsep alam di kalangan Dayak dan aktivis-aktivis Dayak. Itu penelitian buat S3 saya dan waktu itu saya belum membicarakan kuntilanak," kata Timo Duile.

Di tengah proses penelitiannya, Timo kerap menceritakan temuannya soal penunggu atau roh dalam konsep masyarakat Dayak kepada sejumlah orang di Pontianak.

Baca Juga: Alami Kendala Cairkan PKH dan BPNT 2023? Ini Cara Lapor Aduan Lewat Link atau Via WhatsApp

Akhirnya, temuannya soal penunggu menggiringnya kepada legenda kuntilanak di dalam pendirian kota Pontianak.

"Tetapi, karena saya tinggal di kota Pontianak, ya kadang-kadang saya cerita dengan teman-teman orang di kota Pontianak tentang konsep-konsep penunggu yang saya ketemu di kalangan Dayak. Lalu, mereka juga cerita bahwa ada kuntilanak, dan sebagai antropolog saya catat ya semua yang saya dengar, pungkasnya.

Catatannya tentang narasi kuntilanak itu dibuka kembali oleh Timo saat ia menjadi anggota kelompok akademisi Jerman yang meneliti pluralisme ekologi di Asia Tenggara.

Baca Juga: Bansos PKH Masih Cair Maret 2023, 7 Kategori Masyarakat Ini Bisa Dapat BLT hingga Rp750.000

Menurutnya, konsep penunggu dalam masyarakat Dayak dan Kuntilanak dari Pontianak bisa menjadi gambaran tentang pluralisme ekologi di Asia Tenggara.

"Saya memiliki catatan tentang kuntilanak maupun tentang penunggu, dan saya melihat mungkin merupakan salah satu contoh pluralisme ekologi," katanya.

Timo menjabarkan soal perspektif masyarakat Dayak yang masih animis bahwa penunggu atau roh memiliki kualitas sosial, artinya ia memiliki karakteristik seperti manusia dan bagian dari masyarakat.

Oleh sebab itu, walaupun mereka tinggal sebagai contoh, di pohon tinggi atau batu besar, penunggu atau roh juga termasuk mahluk sosial.

Baca Juga: Cara Cek Bansos Kemensos 2023 Online Lewat HP via cekbansos.kemensos.go.id

Bahkan, masyarakat dapat berinteraksi dengan penunggu melalui ritual atau mimpi. Interaksi tersebut biasanya dilakukan oleh masyarakat saat mereka hendak membuka lahan untuk menjadi ladang atau kebun.

Ketika ingin membuka lahan, masyarakat harus meminta izin kepada penunggu lahan tersebut. Masyarakat harus memiliki kepekaan terhadap tanda alam atau penunggu untuk mengetahui persetujuan penunggu terhadap pembukaan lahan tersebut.

Biasanya penunggu akan hadir dengan rupa binatang. Kemunculan binatang di tengah ritual meminta izin kepada penunggu adalah jawaban terhadap masyarakat soal pembukaan lahan.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Wilayah Kota Depok Besok, 18 Maret 2023: Cerah Berawan Hingga Hujan Intensitas Ringan

Intinya, interaksi dengan penunggu sebuah tempat saat ingin membuka lahan untuk apa pun begitu utama bagi masyarakat Dayak karena mereka tidak ingin membuat penunggu menjadi marah.

Oleh sebab itu, masyarakat kerap memenuhi kebutuhan penunggu agar mereka tidak marah. Jika masyarakat berinteraksi dan memenuhi kebutuhan penunggu, para roh itu akan ikut menjaga lahan yang sedang dikelola oleh masyarakat.

Belajar dari Kuntilanak

Oleh sebab itu, Timo Duile mengusulkan kita manusia modern tidak perlu takut lagi dengan kuntilanak, melainkan kita perlu menjadi kuntilanak itu atau melihatnya di dalam diri sendiri.

Baca Juga: Cara Mudah Akses cekbansos.kemensos.go.id, Cukup Menggunakan KTP dan Ketahui Siapa Penerima Bansos PKH 2023

"Saya usul kita sebagai manusia modern harus menjadi Kuntilanak atau melihat kuntilanak di dalam diri sendiri," kata Timo Duile kepada PikiranRakyat.Depok.com, Minggu, 5 Maret 2023.

Usulan tersebut adalah paradigma baru dari riset kuntilanaknya yang berjudul "Kuntilanak Ghost Narratives anda Malay Modernity in Pontianak, Indonesia, 2020.

Secara sederhana, Timo mendorong masyarakat modern di Indonesia untuk belajar dari Kuntilanak karena ia adalah roh atau penunggu yang terusir dari masyarakat sehingga mengalami keterasingan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Capricorn, Aquarius dan Pisces, Sabtu, 18 Maret 2023: Ada Keberuntungan Besar Datang

"Maksudnya, kuntilanak adalah hantu yang terbuang dan terusir dari masyarakat sehingga mengalami keterasingan. Sekarang kuntilanak jadi hantu, dia ada tapi juga tidak ada. Bukankah itu persis dengan pengalaman banyak orang, khususnya mereka yang hidup di kota-kota besar dewasa ini," katanya.

Timo menyoroti kehidupan sosial hari-hari ini yang cenderung tidak masuk diakal. Banyak orang memiliki pekerjaan tetap dan lebih dari satu, tetapi situasi tersebut semakin membuat mereka terasing dari interaksi sosial.

Keterasingan atau jarak tersebut berbasis pada sebuah nilai tentang kemajuan dan kebahagiaan di tengah masyarakat modern, tetapi nilai tersebut tidak menciptakan kesetaraan, melainkan kesenjangan dan kompetisi.

Baca Juga: Cek Penerima Bansos BPNT 2023 Online Lewat HP Pakai KTP di cekbansos.kemensos.go.id

Alhasil, timbul orang-orang yang sudah bekerja keras tetapi hidupnya terasing dan terbuang dari masyarakat modern kota. Sederhananya, kerja keras mereka bertolak belakang dengan nilai kemajuan dan kebahagian yang diyakini dan dialami oleh orang lain.

Sekali lagi, Timo menekankan bahwa fenomena keterasingan di tengah masyarakat modern di Indonesia hanya dapat dimengerti dengan memahami kuntilanak.

"Banyak subjek sudah merasakan alienasi dan kita hanya bisa tahu dan paham saat melihat kuntilanak," ujar Timo.

Baca Juga: 3 Bansos Cair Maret 2023 Sekaligus, Cek Penerima Online di cekbansos.kemensos.go.id

Timo memberi contoh sederhana tentang kuntilanak dan keterasingan melalui komik-komik populer yang mondar-mandir di media sosial.

Menurutnya bahwa dahulu kuntilanak kerap digambarkan sebagai hantu yang seram dalam film horor, tetapi dalam komik-komik populer muncul kuntilanak dalam bentuk baru yang cenderung humor dan sentimental (berperasaan).

Timo menceritakan salah satu cerita kuntilanak dalam komik populer bahwa ada satu kuntilanak sedang bermain media sosial, kemudian ia melihat postingan drakula yang sedang merenovasi kastilnya. Melihat postingan drakula, kuntilanak merasa sedih dan putus asa.

Baca Juga: BLT Ibu Hamil Cair Maret 2023 Senilai Rp750.000, Cek Penerima di cekbansos.kemensos.go.id

Menurutnya, banyak orang sedang mengalami situasi ini yaitu tinggal dalam lingkungan sosial yang membuatnya menjadi asing.

Akhirnya, Timo Duile mengatakan bahwa keterasingan kuntilanak adalah kesempatan yang unik bagi Indonesia untuk mengkaji dan mengidentifikasi masalah sosial dari perspektif hantu. Pendapat ini berakar pada modernitas Melayu yang masih mempercayai hantu yang harus diusir itu.***

Editor: Nur Annisa

Tags

Terkini

Terpopuler