Begini Sejarah Konferensi Asia Afrika yang Jatuh Tanggal 18 April

17 April 2023, 12:39 WIB
Berikut sejarah Konferensi Asia Afrika atau Konferensi Bandung yang akan jatuh pada Selasa, 18 April 2023 besok.* /HUMAS BANDUNG

PR DEPOK - Hari Konferensi Asia Afrika ke- 68 akan diselenggarakan pada tanggal 18 April 2023.

 

Konferensi Asia Afrika merupakan pertemuan para pemimpin dari seluruh Asia dan Afrika. Konferensi ini juga dikenal sebagai Konferensi Bandung karena diadakan di Bandung dari tanggal 18 hingga 24 April 1955.

Pertemuan ini lahir dari rasa kesamaan nasib antara negara-negara Asia dan Afrika akibat Perang Dunia Kedua, setelah lahirnya dua blok adidaya yang semakin panas.

Sejarah Konferensi Asia Afrika

Baca Juga: Doa Memberikan Zakat dan Doa Menerima Zakat, Beserta Besaran Zakat Fitrah di DKI Jakarta

Setelah berakhirnya Perang Dunia Kedua, dunia terbagi menjadi dua bagian yaitu Blok Barat dan Blok Timur. Blok Barat terdiri dari negara-negara yang berpandangan liberal, sedangkan blok Timur bercorak komunis. Keduanya berjuang untuk pengaruh di negara lain.

Terlepas dari kenyataan bahwa dunia terbagi menjadi dua aliran, kolonialisme dan imperialisme masih menjadi masalah berbagai bangsa di dunia. Masih banyak bangsa dan negara yang terkekang oleh penjajahan dan mendambakan kemerdekaan.

 

Menghadapi situasi ini, Indonesia dan negara netral lainnya meluncurkan Konferensi Asia-Afrika. Konferensi Asia Afrika (KAA) pertama diadakan di Bandung, Jawa Barat dari tanggal 18 hingga 25 April 1955 di Gedung Merdeka, bersama P.M. Ali Sastroamidjojo sebagai ketua konferensi dan dibuka oleh Presiden Soekarno.

Peringatan KAA tidak terlepas dari Konferensi Kolombo pada 28 April hingga 2 Mei 1954, ketika Indonesia mengajukan gagasan pertemuan antara negara-negara Asia dan Afrika.

Baca Juga: 5 Daftar Masjid yang Ada di Jalur Pantura saat Mudik Lebaran 2023

Konferensi ini, di prakarsai oleh lima negara, yaitu Indonesia, Myanmar, Sri Lanka, India, dan Pakistan dan merupakan pertemuan perdana KAA yang menghadirkan 29 negara dari kawasan Asia Afrika.

Selain adanya kesamaan nasib negara- negara di Asia Afrika, konferensi ini dikarenakan adanya perjuangan negara-negara, terjajah untuk kemerdekaan berlanjut setelah Perang Dunia II. Negara-negara berkembang yang melihat situasi ini terpaksa mencari jalan keluar untuk meredakan ketegangan dan menciptakan perdamaian dunia.

 

Dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, pertemuan yang berlangsung selama 8 hari itu, bertujuan untuk mempererat solidaritas negara-negara di Asia dan Afrika.

Kemudian, memajukan kerjasama antara negara-negara Asia dan Afrika di bidang sosial, ekonomi dan budaya, membantu melawan imperialisme, menjalin kerukunan antar umat beragama di Asia dan Afrika, melindungi hak asasi manusia dan berpartisipasi aktif dalam penciptaan perdamaian dunia.

Baca Juga: Tes Psikologi: Sifat Terunik Anda Terungkap dari Gambar yang Dilihat!

Mengumumkan gerakan politik untuk melawan kapitalisme asing dan akhirnya melawan kolonialisme dan neo-kolonialisme Amerika Serikat, Uni Soviet, dan negara-negara imperialis lainnya.

Selain keputusan-keputusan penting, KAA juga melahirkan sepuluh prinsip yang tercantum ke dalam “Declaration on The Promotion of World Peace and Coorporation” atau yang lebih dikenal dengan istilah “Dasasila Bandung”.

 

Berhasilnya KAA di Bandung, Indonesia memberikan dampak positif bagi negara Asia- Afrika, serta dunia. ***

Editor: Tyas Siti Gantina

Tags

Terkini

Terpopuler