Bukan karena Gelombang Panas, BMKG Ungkap Penyebab Suhu di Bandung Lebih Panas dari Biasanya

26 April 2023, 18:40 WIB
BMKG ungkap penyebab suhu di Bandung lebih panas dari biasanya. /decode.uai.ac.id

PR DEPOK – Bukan karena adanya gelombang panas, BMKG ungkap faktor penyebab suhu di wilayah Bandung dan sekitarnya terasa lebih panas dari biasanya.

 

Walaupun terasa lebih panas, BMKG mengungkap bahwa suhu di Kota Bandung beberapa hari terakhir ini masih berada di kisaran 29 sampai 30,4 derajat Celcius.

Sementara itu, Yuni Yulianti selaku Staf Data dan Informasi BMKG Bandung menuturkan bahwa suhu maksimum di kawasan Lembang mencapai 25 sampai 26,2 derajat Celcius.

“Masih dalam kategori normal, sejauh ini tidak terlalu signifikan,” jelas Yuni sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari PRFM News.

Baca Juga: Cek Jadwal Pencairan PKH Tahap 2 2023 Sekarang, Berikut Kategori dan Nama Penerimanya

Yuni juga mengungkap bahwa alasan suhu Kota Bandung terasa lebih panas beberapa hari terakhir ini diketahui bukan karena fenomena gelombang panas seperti yang saat ini sedang melanda sejumlah kawasan Asia.

Yuni menyampaikan bahwa faktor yang menyebabkan suhu Kota Bandung terasa lebih panas namun masih berpotensi turun hujan adalah karena Indonesia saat ini akan memasuki musim kemarau, tutupan awan berkurang sehingga intensitas radiasi matahari lebih maksimum dan dinamika atmosfer yang tidak biasa.

“Terkait musim ini masih dalam periode masa transisi di Bandung, jadi peralihan musim hujan ke kemarau. Lalu, tutupan awan berkurang sehingga aktivitas gelombang matahari optimal di 24 sampai 31 derajat celcius,” jelasnya.

“Saat ini rata-rata suhu di Kota Bandung 30,6 derajat. Masih ambang normal meski sudah masuk di indikator maksimal,” tambahnya.

Baca Juga: Anaknya Terlibat Penganiayaan, AKBP Achirudin Hasibuan Dicopot dari Jabatannya

Karena ini, saat pagi hari suhu udara terasa lebih hangat, saat siang suhu mulai naik menjadi panas terik, sedangkan saat sore intensitas curah hujan masih ada.

Selain itu, Yuni juga memprediksi bahwa Indonesia akan memasuki musim kemarau pada bulan Mei 2023. Adapun Ia juga mengungkap bahwa musim kemarau ini akan berbeda dengan tahun lalu, tahun ini prediksinya kemarau normal.

Terkait isu gelombang panas yang saat ini sedang melanda sejumlah kawasan Asia, Yuni menuturkan bahwa masyarakat tidak perlu panik.

Ia menghimbau agar masyarakat tetap menggunakan tabir surya saat berkegiatan di luar ruangan untuk mengurangi paparan langsung sinar matahari.

Baca Juga: Nonton The Good Bad Mother Episode 1 Sub Indo di sini, Spoiler: Lee Do Hyun Berubah Jadi Anak Kecil

“Pakai payung atau pakai topi. Kemudian, terutama bagi pengguna roda dua, bisa pakai pakaian yang lebih menutup untuk melindungi kulit. Jika dirasa panas sangat menyengat, harap berteduh dulu,” jelasnya.

Yuni menambahkan jika tinggi rendahnya suatu indeks UV tidak memberikan pengaruh langsung pada kondisi suhu udara di suatu wilayah.

“Untuk indikator UV, kami belum menerima hasil laporannya karena BMKG tidak memantau lebih jauh mengenai UV. Kami lebih memantau mengenai suhu udara,” ungkapnya.***

Disclaimer: Artikel ini pernah tayang sebelumnya di PRFM News dengan judul 'BMKG Ungkap Penyebab Cuaca di Bandung Terasa Lebih Panas Menyengat di Siang Tapi Potensi Hujan di Sore'.

Editor: Tesya Imanisa

Sumber: PRFM News

Tags

Terkini

Terpopuler