Pekerja Tower BTS yang Disandera KKB Sudah Dibebaskan, Ini Pernyataan Kapolda Papua

14 Mei 2023, 19:07 WIB
Kapolda Papua Irjen. Pol. Mathius D. Fakhiri /ANTARA/Evarukdijati

PR DEPOK - Irjen Pol. Mathius D Fakhiri, Kapolda Papua, telah mengkonfirmasi bahwa empat pekerja proyek tower BTS yang sebelumnya diculik oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Okbab, Kabupaten Pengunungan Bintang, Provinsi Papua, sekarang telah dilepaskan dan tidak lagi ditawan.

Dilansir dari media Antara, dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta pada hari Minggu, Fakhiri menyatakan bahwa keempat pekerja proyek tersebut telah bergabung dengan masyarakat di Distrik Okbab, dan korban penyanderaan yang mengalami luka telah menerima perawatan medis di puskesmas setempat.

Fakhiri menyampaikan bahwa pada update terakhir pada sore hari Sabtu, pendarahan pada korban telah berhenti. Harapannya adalah bahwa malam ini kepala distrik sudah dapat tiba di Kampung Okbab, sehingga dapat berkomunikasi kembali untuk mendapatkan informasi bahwa ketiga korban sudah bersama masyarakat.

"Aksi kekerasan yang dilakukan kelompok itu tidak terjadi lagi," ujarnya.

Baca Juga: Selangkah Lagi Gabung Manchester United, Erik ten Hag Telah Membuat Kesepakatan dengan Kim Min Jae

Sebelumnya, dilaporkan bahwa tiga karyawan PT IBS, yaitu Benyamin Sembiring, Asmar, dan Fery, mengalami luka-luka akibat penyerangan oleh anggota KKB dengan menggunakan senjata tajam.

Sejak insiden tersebut terjadi, tokoh masyarakat dan tokoh agama di Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, turut membantu dalam upaya pembebasan para sandera yang sedang melakukan pembangunan tower BTS.

Fakhiri berharap dapat terjalin komunikasi dengan pelaku penyanderaan terhadap tiga korban melalui kepala distrik. Selain itu, diharapkan juga dapat bertemu dengan salah satu pegawai yang merupakan orang asli Papua dan berhasil menghindar dari kejadian penganiayaan tersebut.

Baca Juga: Bagaimana Cara Daftar BLT Lewat HP? Kantongi Bantuan Rp600.000

Ia juga mengatakan bahwa hal itu akan memberikan informasi yang penting bagi aparat keamanan dalam menentukan langkah-langkah penyelamatan terhadap tiga korban.

Fakhiri juga menjelaskan bahwa sebelumnya ada empat orang yang menjadi sandera, di mana tiga di antaranya adalah warga pendatang yang mengalami luka tusukan, sedangkan satu orang lainnya adalah masyarakat asli Papua dan dalam keadaan baik.

Ia menambahkan, orang pertama berhasil menyelamatkan diri ke Puskesmas, sedangkan orang kedua tetap ditahan oleh kelompok KKB. Melalui pendekatan tokoh masyarakat dan pendeta, akhirnya mereka berhasil menguasai situasi dan melepaskan sandera.

Baca Juga: Cara Cek Pinjol Legal atau Ilegal di OJK, Bisa Lewat WhatsApp hingga Telepon

"Kedua korban dibawa ke puskesmas agar menerima perawatan," katanya.

Informasi mengenai keberadaan pekerja proyek tower BTS dari PT IBS yang sebelumnya disandera saat ini telah disampaikan langsung oleh warga kepada Kapolres Pegunungan Bintang, AKBP Mohamad Dafi Bastomi, dan wakil bupati di Oksibil.

Aparat setempat lalu berupaya melakukan koordinasi dan komunikasi untuk memindahkan ketiga pekerja proyek BTS dari PT IBS tersebut dari Distrik Okbab ke Oksibil, yang merupakan ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang.

"Dengan memperhatikan tuntutan penyandera, saya juga akan berkoordinasi dengan PT IBS untuk menemukan solusi atas masalah ini." ungkapnya.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler