Ini Alasan Kenapa 1 Juni Disebut Sebagai Hari Lahir Pancasila

31 Mei 2023, 20:25 WIB
Berikut alasan mengapa 1 Juni disebut sebagai Hari Lahir Pancasila, bahas sidang BPUPKI dan pidato Seokarno.* /Pixabay/ibnuamaru /

PR DEPOK – Setiap tahunnya, setiap tanggal 1 Juni pemerintah Indonesia selalu merayakan Hari Lahir Pancasila. Penetapan Hari Lahir Pancasila ini sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016. Alasan kenapa pemerintah menetapkannya pada tanggal 1 Juni adalah sebagai berikut.

 

Sidang BPUPKI dan Pidato Soekarno

Pemilihan tanggal 1 Juni menjadi tanggal untuk memperingati Hari Lahir Pancasila merujuk pada peristiwa sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia).

Momen sidang BPUPKI atau dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi Cosakai pertama kali diadakan pada 29 Mei 1945. Poin utama yang dibahas adalah tentang dasar-dasar Indonesia merdeka.

Baca Juga: 5 Tempat Makan Soto Enak di Kota Denpasar, Dijamin Bikin Nagih

Saat sudah menginjak tanggal 1 Juni 1945 tibalah momen saat Soekarno mendapatkan kesempatan untuk membacakan pidatonya yang berjudul “Lahirnya Pancasila”. Judul tersebut sebetulnya baru diberikan selepas pembukuan hasil sidang BPUPKI.

“Sesudah tiga hari berturut-turut anggota-anggota Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai mengeluarkan pendapat-pendapatnya, maka sekarang saya mendapat kehormatan dari Paduka tuan Ketua yang mulia untuk mengemukakan pula pendapat saya. Saya akan menepati permintaan Paduka tuan Ketua yang mulia.

 

“Apakah permintan Paduka tuan Ketua yang mulia? Paduka tuan Ketua yang mulia minta kepada sidang Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai untuk mengemukakan dasar Indonesia Merdeka. Dasar inilah nanti akan saya kemukakan di dalam pidato saya ini”, kata Soekarno pada awal Pidatonya.

Selanjutnya ada gagasan utama yang disampaikan dalam pidato Bung Karno. Gagasan itulah yang berkaitan dengan dasar Indonesia merdeka yang dikenal dengan nama Pancasila.

Baca Juga: 20 Link Twibbon Ucapan Hari Lahir Pancasila 2023 Terbaru dan Cocok Dipasang Tanggal 1 Juni 2023 Besok

Panca berarti lima, adapun sila memiliki arti prinsip atau asas. Lima dasar untuk negara Indonesia yang dimaksud Presiden Pertama Indonesia itu adalah:

Sila pertama (Kebangsaan); Sila kedua (Internasionalisme atau Perikemanusiaan); Sila ketiga (Demokrasi); Sila keempat (Keadilan sosial); dan Sila kelima (Ketuhanan yang Maha Esa).

 

Dokuritsu Junbi Cosakai kemudian membuat panitia sembilan dengan tujuan untuk menyempurnakan rumusan Pancasila dan membuat Undang-Undang Dasar yang bersumber darinya.

Adapun orang-orang yang tergabung dalam Panitia 9 adalah Ir. Sukarno, Mohammad Hatta, Abikusno Tjokrosujoso, Agus Salim, Wahid Hasyim, M. Yamin, Abdul Kahar Muzakir, Mr. AA Maramis, dan Achmad Subarjo.

Baca Juga: Jokowi Bakal Cawe-cawe di Pilpres 2024, Hendri Satrio: Dia Penasaran, Mau Tanding Ulang Lawan Anies

Sidang demi sidang pun berlanjut dan ditemukan satu kesimpulan yang disetujui oleh para pendiri bangsa pada saat itu.

Kesepakatan itu adalah dicantumkannya Pancasila ke dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar negara Indonesia yang sah.

 

Pancasila

Sekarang, urutan pancasila adalah sebagai berikut: Ketuhanan yang Maha Esa; Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; Persatuan Indonesia; Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawatan/perwakilan; Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.***

 
Editor: Tyas Siti Gantina

Tags

Terkini

Terpopuler