Demi Menanggulangi Polusi Udara, Pj Gubernur DKI Jakarta akan Percepat Penggunaan Kendaraan Listrik

13 Juni 2023, 12:15 WIB
Ilustrasi polusi udara. Pj Gubernur DKI Jakarta menyebut bahwa pihaknya akan mempercepat penggunaan kendaraan listrik demi menanggulangi polusi udara. /Pixabay/Gerd Altmann/

PR DEPOK - Pada Senin, 12 Juni 2023, Jakarta menduduki peringkat pertama sebagai kota dengan tingkat polusi udara terburuk di Asia Tenggara berdasarkan data IQAir.

Indeks kualitas udara di ibu kota mencapai 140 AQI, dan bahkan pada akhir pekan sebelumnya, yaitu Minggu, 11 Juni 2023, indeks kualitas udara di DKI Jakarta mencapai 150 AQI. Angka-angka ini menempatkan kualitas udara dalam kategori berbahaya bagi kelompok sensitif.

Masyarakat pun semakin mendesak Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, untuk segera mencari solusi dalam menangani tingkat polusi udara yang tinggi ini.

Banyak yang membandingkan Jakarta dengan kota-kota lain yang telah berhasil mengurangi polusi udaranya, sementara polusi udara di Jakarta belum menunjukkan tanda-tanda penurunan yang signifikan.

Baca Juga: Lagi Liburan ke Kendari? Kunjungi 5 Soto Terenak yang Wajib Dicoba di Kendari

Untuk menghadapi masalah ini, Heru Budi Hartono mengambil langkah-langkah penting dengan mendorong penggunaan kendaraan bertenaga listrik di Ibu Kota.

Sebagai Kepala Sekretariat Presiden, dia percaya bahwa penggunaan kendaraan listrik akan memiliki dampak positif dalam mengurangi polusi udara yang telah menjadi masalah selama bertahun-tahun.

Dikatakan Heru, bahwa pihaknya akan mempercepat penggunaan motor listrik, mobil listrik, dan memastikan bahan bakarnya memenuhi persyaratan.
.
“Ya, dipercepat motor listrik, mobil listrik, terus bahan bakarnya yang memang memenuhi syarat,” ujar Heru, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Pikiran-Rakyat.com, pada Senin, 12 Juni 2023.

Baca Juga: Bansos Pangan Juni 2023 Sudah Cair Lagi? Segera Cek Jadwal dan Penerimanya di Link Ini

Heru berharap agar seluruh masyarakat DKI Jakarta mendukung rencana penggunaan kendaraan listrik ini. Pemerintah juga berencana melakukan uji emisi kendaraan di seluruh wilayah Ibu Kota.

Ditambahkan Heru, selain mengurangi emisi melalui uji emisi kendaraan, kami juga akan berupaya untuk beralih ke bahan bakar alternatif, termasuk pada sistem transportasi TransJakarta, dengan menggunakan bus listrik.

“Di sisi lain mengurangi emisi itu, misalnya, dengan uji emisi kendaraan dan tentunya peralihan bahan bakar kendaraan alternatif juga diusahakan termasuk juga TransJakarta, untuk menggunakan bus listrik,” ujar Heru.

Sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru menyadari bahwa penanggulangan polusi udara adalah sebuah perjalanan panjang. Oleh karena itu, Dinas Lingkungan Hidup DKI selalu mengembangkan program uji emisi, dan mereka berharap masyarakat akan ikut mendukung upaya ini.

Baca Juga: Jakarta Fair 2023 Dibuka Besok! Intip Rute dan Jam Operasional JakLingko dan TiJe Menuju PRJ Kemayoran

Pemicu buruknya kualitas udara di Jakarta juga diberikan penjelasan oleh Direktur Pengendalian Pencemaran Udara Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian LHK, Luckmi Purwandi. Menurutnya, kualitas udara Jakarta pada bulan Mei, Juni, Juli, dan Agustus umumnya lebih buruk dibandingkan dengan bulan lainnya.

Luckmi menghubungkan hal ini dengan siklus musim yang berpengaruh. Bulan-bulan tersebut merupakan musim kemarau di mana angin bertiup dari timur. Kondisi lingkungan yang kering ini menyeb abkan debu dan partikel halus berada di udara.

Namun, Diya Farida dari Yayasan Indonesia Cerah memiliki pandangan berbeda. Dia memperkirakan bahwa polusi udara di DKI Jakarta terutama disebabkan oleh pencemaran udara, bukan hanya faktor musim. Diya juga menyoroti polutan yang berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Jawa Barat dan Banten sebagai penyebab polusi udara di Jakarta.

Dikatakan Diya, diketahui bahwa Jawa Barat terdapat banyak kawasan pabrik, seperti Karawang. Selain itu, di Banten, PLTU Suralaya juga beroperasi. Pembakaran batu bara di sana berkontribusi pada tingginya tingkat polusi udara di Jakarta.

Baca Juga: Segini Besaran Dana yang Diterima Siswa SD-PKBM Penerima KJP Plus Tahap 1 2023 Bulan Juni

“Di sisi lain mengurangi emisi itu, misalnya, dengan uji emisi kendaraan dan tentunya peralihan bahan bakar kendaraan alternatif juga diusahakan termasuk juga TransJakarta, untuk menggunakan bus listrik,” ujar Heru.

Dalam menanggulangi masalah polusi udara yang kompleks ini, langkah-langkah seperti penggunaan kendaraan listrik dan pengendalian emisi industri menjadi bagian dari upaya yang sedang dilakukan oleh pemerintah dan berbagai pihak terkait.

Semoga dengan langkah-langkah ini, Jakarta dapat mengatasi tantangan polusi udara dan mencapai kualitas udara yang lebih baik bagi warganya.***

Artikel ini pernah tayang di Pikiran Rakyat dengan judul Pj Gubernur DKI Jakarta Sebut Kendaraan Listrik Solusi Kurangi Polusi Udara di Ibu Kota

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler