PR DEPOK – Salah satu gunung berapi yang aktif di Indonesia yaitu Gunung Anak Krakatau kembali alami erupsi. Pada Senin 19 Juni 2023 Gunung Anak Krakatau yang berlokasi di perairan daerah kabupaten Lampung Selatan erupsi.
Telah termonitor bahwa erupsi Gunung Anak Krakatau membuat sebuah awan abu pada puncak gunung yang mencapai ketinggian 1500 meter atau sekitar seribu meter diatas permukaan laut. Awan abu yang dikeluarkan saat erupsi berwarna putih hingga ke abu-abuan tebal ke arah tenggara.
Pada saat Gunung Anak Krakatau erupsi, telah terdata juga di seismograf dengan amplitudo maksimum 70 mm dengan durasi yaitu 182 detik. Telah dihimbau juga untuk para pengunjung wisatawan, dan pendaki.
Berdasarkan keterangan petugas pemantau Gunung Anak Krakatau Jumono. Bagi para warga setempat, pengunjung, wisatawan, dan pendaki dilarang untuk mendekati Gunung Anak Krakatau untuk segera menghentikan aktivitas nya bila berada dalam radius 5 kilometer
Sebelumnya juga telah terjadi erupsi di Gunung Anak Krakatau pada seminggu yang lalu yang terekam melalui seismogram dengan amplitudo maksimum sebesar 50 milimeter dengan durasi sementara kurang lebih 13 menit 22 detik.
Dengan mengeluarkan awan abu vulkanik setinggi 3 ribu meter dan memiliki arah angin ke barat daya, seperti dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari PMJ News.
Baca Juga: Bahaya Rabies pada Manusia, Bisa Berujung Kematian
Pada erupsi pertama Gunung Krakatau ledakannya terdengar hingga ke Batavia (Jakarta pada zaman kolonial belanda) yang berjarak 160 kilometer jauhnya, dan bahkan dari kejadian tersebut menutup pulau Jawa dengan awan hitam selama 5 hari penuh tidak ada matahari
Pada erupsi pertama Gunung Anak Krakatau yang Terjadi pada 20 Mei 1883 merupakan bencana berskala dunia yang menyebabkan perubahan iklim dunia, dimana membuat awan abu vulkanik setinggi 18 kilometer ke arah atmosfer.
Dari ledakan dahsyat itu, menyebabkan tidak ada gunung nya lagi di pulau tersebut. Namun pada 11 Juni 1927 muncul lah Anak Gunung Krakatau dari pulau yang sama. Terbentuknya gunung Anak Krakatau diakibatkan erupsi Magma basa di Pusat komplek Krakatau.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer Besok, 20 Juni 2023: Saatnya Rileks Karena Tekanan Pekerjaan Mulai Teratasi
Pada pos pemantau Gunung Anak Krakatau erupsi ini terekam dengan seismograf pada amplitudo maksimum 65 mm dengan durasi 436 detik.***