PR DEPOK - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera meyakini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak akan nekat untuk menetapkan seorang tersangka.
Ia mengatakan demikian untuk menanggapi soal pernyataan mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM, Denny Indrayana yang menyebut KPK akan segera menjadikan Anies Baswedan tersangka di kasus Formula E.
"Prof @dennyindrayana punya keberanian dan datanya mestinya kuat. Saya yakin KPK tidak akan sembrono, apalagi nekat," kata dia dari Twitter @MardaniAliSera yang dikutip PikiranRakyat-Depok.com pada Jumat, 23 Juni 2023.
Baca Juga: Login cekbansos.kemensos.go.id Cek Penerima PKH 2023
Ia juga menyebut bahwa dalam hukum semua harus didasari pada prinsip transparansi dan akuntabilitas.
"Keadilan dan penegakan hukum harus didasari kepada prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas," katanya.
"Tidak boleh hukum dijadikan alat apalagi kepentingan politik," ujarnya melanjutkan.
Baca Juga: Long Weekend, Jangan Bingung! Cek Rekomendasi Liburan Seru Bareng Keluarga di Bandung!
Kemudian, cuitan Mardani ini mendapat respons dari warganet.
"Survei Anies malah terus anjlok ke titik nadir," kata akun @sendyjustin72.
"Yang sembrono itu orang yang menghalangi orang yang bermasalah," tulis akun @harris_new2.
Baca Juga: Catat! Ini Cara Mudah Cek Penerima BPNT Juni 2023 Pakai NIK di cekbansos.kemensos.go.id
"Tidak perlu sekarang. Tunggu aja setelah pilpres baru kasus-kasusnya dibuka selebar-lebarnya," kata akun @mbuleTele.
"Kalau data-data dan bukti-buktinya kuat, ya harus di proses," ujar akun @arnoldy1230.
Diketahui, Denny mengaku mendapat informasi bahwa Anies akan ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK terkait dugaan kasus korupsi Formula E.
Baca Juga: Login pip.kemdikbud.go.id 2023 tuk Cek Data Siswa SD dan SMP di Sini
Lebih lanjut, Denny juga mengungkap KPK sudah melakukan ekspose kasus Formula E hingga 19 kali untuk mentersangkakan Anies.
"Makin terbaca, kenapa masa jabatan para pimpinan KPK diperpanjang MK satu tahun. Untuk menyelesaikan tugas memukul lawan-oposisi, dan merangkul kawan-koalisi, sesuai pesanan kuasa status quo," kata @dennyindrayana.***