Yogyakarta Darurat Sampah Usai TPST Piyungan Ditutup, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Beri Usul

7 Agustus 2023, 13:44 WIB
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono soroti darurat sampah di yogyakarta. /Ruth Intan Sozometa Kanafi/ANTARA

PR DEPOK - Kota Yogyakarta mengalami darurat sampah yang disebabkan karena adanya penutupan TPST Piyungan.

Dirangkum PikiranRakyat-Depok.com, diketahui, TPST Piyungan sedang ditutup terhitung mulai dari 23 Juli hingga 5 September 2023.

Kondisi tersebut mendapatkan sorotan dari Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Basuki mengatakan bahwa sebenarnya persoalan sampah di Yogyakarta saat ini merupakan kewenangan Pemda DIY.

Baca Juga: Gibran Rakabuming Soal Jogging Berjarak dengan Ganjar Pranowo: Besok Gandengan

Melihat kondisi darurat sampah di Yogyakarta, ia pun ikut mengusulkan agar menambah kapasitas TPST Piyungan.

“TPST Piyungan, kita juga lagi dilihat oleh Dirjen Cipta Karya apa yang harus kita lakukan untuk menambah kapasitas itu untuk menampung sampah,” ucapnya.

Mengenai hasil laporan, Basuki juga mengatakan bahwa Dirjen Cipta Karya kedepannya akan memberikan tindak lanjut untuk mengatasi keterbatasan kapasitas TPST Piyungan untuk menampung sampah dari Bantul, Sleman, dan Kota Jogja.

Tak hanya itu, Basuki juga mengatakan akan memanfaatkan teknologi yang memungkinkan untuk mengelola sampah agar tidak terjadi penumpukan.

Baca Juga: BigHit Music Umumkan Suga BTS Mulai Daftar Wajib Militer

Basuki juga menambahkan bahwa pengembangan teknologi baru akan dilakukan dalam waktu yang tidak sebentar, karena Kementerian PUPR baru akan menerapkan kebijakan jangka pendek.

“Untuk teknologi, ya tentu itu kan jangka panjang ya kalau itu ya. Ini sekarang ini mau kita lihat jangka pendeknya apa ya. TPST, saya baru liat,” tambahnya.

Kemudian, Asisten Sekda DIY Bidang perekonomian dan pembangunan, Tri Saktiyana juga mengatakan berharap masyarakat bisa mengendalikan pembuangan sampah organik maupun non organik.

Hal itu disebabkan karena hingga saat ini penampungan sampah masih terbatas ke TPST Piyungan, termasuk di Kota Jogja.

Baca Juga: 5 Mie Ayam Favorit di Tulungagung, Lengkap dengan Alamat, Jam Buka, dan Rating

“Masyarakat diharapkan untuk mengurangi timbunan sampah dengan biopori, membuat jugangan sementara dan lainnya. Apalagi ada beberapa sampah yang belum terkendali, di Piyunga selektif sekali untuk pembuangan sampah, dengan penjagaan yang ketat,” ucapnya.

Selain itu, baru-baru ini pemerintah Kota Yogyakarta telah mengadakan gerakan mengolah limbah dan sampah dengan biopori ala Jogja.

Gerakan tersebut dikenal dengan Mbah Dirjo dengan tujuan untuk mengurangi sampah di wilayah.

Melalui gerakan itu, biopori menjadi salah satu solusi untuk penanganan sampah organik di tingkat rumah tangga, yang nantinya bisa dijadikan kompos. ***

Editor: Nur Annisa

Sumber: ANTARA DESK DIY Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler